MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program studi pilihan utamanya tidak diterima. Ani Wilujeng Suryani justru diterima di pilihan kedua, Prodi Akuntansi. Di Universitas Brawijaya, Tahun 2002 silam. Saat itu dia memilih Teknik Kimia sebagai pilihan pertama.
Namun, itu tak membuatnya patah semangat untuk kuliah. Akuntansi harus dicintainya. Meskipun harus terpaksa. Di awal memang terasa sulit. Sampai akhirnya dia menemukan jalan mudah. Ani pun jatuh hati ke akuntansi.
“Itu karena saya menekuni bidang ini. Jangan putus asa meskipun di awal kita gagal. Lakukan pekerjaan itu dengan sungguh-sungguh. Pasti akan memberikan hasil yang baik,” ucapnya.
Berkat ketekunannya di bidang Ilmu Akuntansi, Ani Wilujeng kini sukses mencapai puncak karirnya sebagai dosen. Kamis (5/12) hari ini, dia akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Akuntansi Keuangan dan Keperilakuan Universitas Negeri Malang (UM). Kini gelarnya, Prof. Ani Wilujeng Suryani, Ph.D.
“Tidak pernah terbayangkan sebelumnya saya meraih jabatan Profesor. Ini anugerah. Berkat dukungan keluarga, rekan dan Universitas Negeri Malang,” katanya.
Menurut Ani, sangat penting mencapai jabatan Guru Besar. Seorang dosen tidak cukup hanya mengajar. Tetapi juga harus mencapai puncak karirnya. Yakni menjadi guru besar atau profesor sebagai puncak tertinggi jabatan akademik.
Caranya tentu tidak hanya mengajar. Tri Dharma perguruan tinggi harus selalu dipenuhi. Rajin melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Dan ini diperlukan juga untuk institusi. Untuk kepentingan akreditasi dan sebagainya. Jadi manfaatnya tidak hanya untuk individu dosen,” terang Ani.
Prof Ani mulai aktif publikasi jurnal sejak tahun 2018. Yakni setelah menyelesaikan Studi S3 di University South Australia, Adelaide. Progam S2 Magisternya juga di Australia. Setidaknya sudah 50 jurnal yang dipublikasikan.
Guru Besar asli Kota Malang ini berpesan kepada dosen-dosen muda di UM. Supaya mereka bersemangat meniti karir. Bagi yang belum S3 segera melanjutkan studinya. “Kalau sudah S3 tinggal fokus berkarir. Rajin-rajin melakukan penelitian. Kalau gagal harus bangkit. Jangan menyerah. Menjadi GB tidak sesulit yang dibayangkan,” ujarnya memotivasi. (imm/has)