MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Pemkab Malang menetapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2024 mencapai Rp 3,2 miliar. Angka ini lebih kecil dibanding saat perencanaan anggaran akhir tahun lalu. Saat itu Pemkab Malang menganggarkan BTT tahun 2023 mencapai Rp 5 miliar.
“Ada kegiatan pemenuhan pelayananan masyarakat yang prioritas saat itu. Membutuhkan anggaran Rp 1,8 miliar. Karena masih penyusunan rancangan langsung diambilkan dari rancangan BTT. Sehingga yang awalnya BTT Rp 5 miliar, berkurang jadi Rp 3,2 miliar,’’ kata Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Ir Tomie Herawanto.
Dia menyebutkan kegiatan pelayanan masyarakat yang mengambil dari rancangan anggaran BTT dalah terkait pelayanan masyarakat untuk pemenuhan air bersih. “Untuk perangkat daerahnya kami kurang hafal. Yang jelas, Rp 1,8 Miliar itu digunakan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, dan yang masih bisa diubah anggarannya saat rancangan anggaran hanya BTT saja,’’ urainya.
Tomie juga menjelaskan, jika pihaknya hanya memberikan sedikit anggaran untuk BTT tersebut lantaran berkaca di tahun sebelumnya. Dimana anggaran BTT tahun 2023 lalu tidak semuanya dapat terserap. Bahkan penyerapan BTT tahun 2023 lalu kurang dari 50 persen. Alhasil anggaran yang tidak terserap itupun menjadi SILPA.
Selain itu Tomie mengatakan BTT bebas digunakan untuk beragam kegiatan. Tapi bukan berarti tidak prosedur. Menurut dia prosedur pencairan BTT adalah setelah ada penetapan status darurat dari kepala daerah. “Seperti tahu 2020 lalu, saat pandemi Covid-19. Bupati mengeluarkan penetapan status darurat,” ucapnya.
“Selanjutnya perangkat daerah yang ada kegiatan yang berkaitan dengan status darurat tersebut dapat mengajukan penggunaan BTT,” katanya. Dia menambahkan pengajuan penggunaan BTT melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD). Begitu juga saat ada bencana. Untuk penanganannya dapat menggunakan anggaran dari BTT. (ira/mar)
