spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Berprestasi dari SD, Belajar dari Pengalaman

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Salsabilla, Atlet Malang Penyumbang Medali Emas Pertama Jatim di PON 2024

Salsabilla Hadi Pamungkas, atlet cabang olahraga (cabor) senam artistik mengharumkan nama Kabupaten Malang di kancah nasional. Ia menyumbang dua emas untuk Jatim di  PON 2024 Aceh- Sumatera Utara. Bahkan tercatat sebagai pemasok medali emas pertama untuk kontingen Jatim.

MALANG POSCO MEDIA – Salsabilla, atlet asal  Desa Kedok Kecamatan Turen mendapat empat medali pada PON 2024 di Sumatera Utara. Rincianya satu perunggu, satu perak, dan dua medali emas selama pertandingan empat hari.

“Di hari pertama itu aku pertandingan nomor beregu dapat perak, hari kedua aku turun di all around dapat perunggu, di hari ketiga aku final meja lompat dapat emas dan hari keempat turun final lantai dapat emas,” urai Salsabilla, Rabu (4/9) kemarin.

 Dalam pertandingan, atlet berusia 19 tahun tersebut bersaing dengan banyak atlet dari berbagai daerah. Di antaranya atlet dari DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan daerah lainnya.

Salsabilla menyampaikan begitu tiba di Sumatera Utara, ia mengikuti latihan selama tiga hari sebelum bertanding. Dengan bekal pengalaman pelaksanaan PON di Papua 2021, dia mengaku tampil percaya diri dan menikmati setiap gerakan senam artistik.

“Latihan tiga kali. Kemudian pertandingan empat hari. Penampilan di  PON tahun ini lebih enjoy dan percaya diri. Mungkin karena sudah merasakan pengalaman di Papua, ya. Jadi gerakan pun jadi semakin matang,” kata atlet yang pernah mengikuti Asean School Games 2018, tersebut.

Salsabilla telah mengikuti training camp (TC) di China selama satu bulan untuk persiapan PON 2024. Prestasi medali emas yang didapat Salsabilla didapat dengan penantian panjang, kerja keras, dan latihan yang rutin. Pun telah melewati lika-liku.

“Tentunya senang, bahagia, dan bersyukur hasil kerja empat tahun latihan terbayarkan, penantian panjang akhirnya aku mendapat medali emas sebelumnya di Papua mendapat perak,” tutur Salsabilla.

Lebih lanjut, mahasiswi jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Malang (UM) ini  menyebutkan bila nilai yang didapat saat final senam meja lompat  mencapai 12.033. Sdangkan final senam lantai sekitar 11.800.

“Yang dinilai segi kesulitas gerakan, keindahan, kerapian, sama koreografi,” kata atlet yang menyukai olahraga sejak sekolah dasar tersebut. Salsabila juga mengaku cukup kesulitan di gerakan palang bertingkat karena dominan mengutamakan tangan.

“Kan kita punya alat, ada meja lompat, palang bertingkat, alat keseimbangan. Alat itu dominan kita menggunakan kaki. Satu alat palang bertingkat dominan menggunakan tangan,” sambungnya memaparkan.

Salsabila menambahkan, bila selanjutnya ia berharap dapat mengikuti Sea Games 2025 dan dapat memberikan penampilan lebih baik.

Sementara itu, Titin Mulyani, orang tua, Salsabilla menyampaikan bila putrinya memang menyukai olahraga sejak dibangku  SD. Kemudian di jenjang selanjutnya Salsabilla sering mengikuti kejuaraan tingkat pelajar.

Misalnya, kejurnas maupun pekan olahraga pelajar tingkat nasional (Popnas), pra PON hingga pelaksanaan PON. Salsabilla sudah mengikuti pertandingan ke berbagai daerah dan luar negeri seperti Malaysia.

Anak ke dua dari tiga bersaudara itu pun di setiap pertandingannya menyabet medali. “Pada saat naik kelas empat SD direkrut dari Provinsi untuk persiapan   ke pusat-pusat cabor senam artistik. Dilatih oleh pelatih nasional,”  kenang Titin.

Diakui Titin, bila terkadang putrinya ingin berkumpul dengan keluarga atau berlibur di saat latihan. Namun ia terus memberikan motivasi demi masa depan putrinya itu dan keluarga.

“Kunci pertama itu saya selalu men-support, terus mendukung, memotivasi dalam segala situasi. Saya selalu komunikasi dengan Salsabilla,” tandas perempuan berusia 44 tahun tersebut . (den/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img