spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Brahmantya, Siswa Kelas 6 SDK Sang Timur Batu Dikenal Introvert, Dalang Cilik Ingin Seperti Al Ki Seno Nugroho

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Brahmantya termasuk anak yang introvert. Namun ia senang dengan kegiatan positif. Ia sangat senang menghabiskan waktunya untuk menggambar, memahat, serta menggemari tatah sungging wayang dan dalang. Bram, sapaan akrabnya sangat mengidolakan alm Ki Dalang Seno Nugroho.

Kemudian didorong oleh seorang guru yang merupakan wali kelasnya, Mardi dan orang tuanya, Bram mampu mengembangkan potensi yang ia miliki di usianya yang masih 13 tahun. Sehingga dengan bakat dan arahan orang terdekatnya, ia berani untuk tampil di acara resmi seperti perpisahan sekolah.

“Sejak usia balita saya sudah suka menggambar dan mewarna. Akan tetapi baru mengenal memahat dan sungging wayang kurang lebih 3 tahun terakhir. Lalu berkembang menyukai dalang sejak seringnya menonton Ki Dalang Seno Nugroho di televisi,” cerita Bram kepada Malang Posco Media.

Melihat potensi yang dimiliki, kemudian orang tuanya mengarahkan agar Bram bergabung dan berlatih di Sanggar Krida Manggala Laras. Sanggar itu diasuh oleh Ki dalang Eko Saputro, yang juga merupakan Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kota Batu.

“Dulunya saya sempat diarahkan untuk mengikuti kelas public speaking. Dengan harapan bisa tampil berpidato baik dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing. Namun hingga kelas selesai, saya sama sekali tidak menunjukkan perkembangan maupun minat lebih,” kenangnya.

Bram mengaku jika keikutsertaannya dalam kelas public speaking hanya menuruti apa yang diminta oleh orangtuanya saja. Bahkan akhirnya ia meminta berhenti mengikuti kelas tersebut dan menyatakan ingin belajar memahat.

“Karena kemauan saya akhirnya orang tua mengikuti apa yang menjadi minat saya dengan mendatangkan guru pahat setiap minggunya. Di situlah akhirnya saya mengenal sungging wayang, mengecat wayang,” beber siswa Kelas 6 SDK Sang Timur Batu ini.

Minat tersebut diperlihatkan ketika Bram sedang memahat atau menyungging wayang. Dia sangat menikmati dan fokus, hingga kadang sama sekali tidak pegang Hp. Malah Hp dimatikan supaya tidak terganggu karena adanya notifikasi yang masuk.

Apalagi pada saat liburan sekolah, anak dari Isa Mei Wahyuni ini lebih memilih di rumah dengan aktivitas memahat atau membuat wayang. Bahkan hal itu ia lakukan dari pagi hingga malam hari.

Atas bakat itulah lalu seorang guru, Wali Kelasnya mendorong Bram untuk tampil sebagai dalang di acara pelepasan siswa yang bertempat di el Hotel kartika wijaya Batu beberapa waktu lalu. Termasuk dikenalkan pada Ki dalang Eko Saputro, sebagai pendamping & pembina sanggar Kridha Manggala Laras yang berlokasi di Jalan Kasiman Kota Batu dan rutin berlatih setiap hari Sabtu dan Minggu.

Setiap pertemuan di sanggar antara berlatih wayang dan karawitan selama 5-6 jam. Di tempat tersebut ia mendapatkan banyak materi dari Ki dalang Eko Saputro.

Selain itu sang guru juga menyampaikan bahwa anak-anak yang suka wayang adalah termasuk anak yang langka saat ini. Dimana anak-anak sekarang lebih suka kegiatan game modern.

Dari bakat, minat dan kecintaan terhadap seni wayang yang dimiliki, Bram yang memiliki sekitar 50 wayang ini terus mengasah dan berlatih secara terus menerus. Ini agar semakin bagus saat tampil.

“Saya sendiri memiliki cita-cita menjadi dalang terkenal seperti ki Seno Nugroho,” imbuhnya. Diketahui saat ini diteruskan oleh putranya Ki Gading Pawukir.

Ditambahkan oleh ibu Bram, Isa Mei Wahyuni bahwa ke depan anaknya telah berkeinginan melanjutkan untuk bersekolah dalang.

“Bahkan ia juga berkeinginan bisa menimba ilmu di Institut Seni Indonesia (ISI) untuk belajar seni pedalangan. Seni pedalangan sendiri tentu saja nantinya bisa menjadi dalang, peneliti, pengamat seni pedalangan dan penulis naskah,” terangnya.

Sebagai orang tua, Isa sangat mendukung apa yang menjadi minat, bakat dan cita-cita Bram. Ia juga senang anaknya menyukai seni, menuangkan kreativitasnya melalui gambar-gambar yang sekarang berkembang merambah pada seni pertunjukan, yakni tampil sebagai dalang cilik.

“Sebagai orang tua saya berharap semoga  Bram bisa lebih menggali potensinya di bidang seni. Terlebih lagi menjadi generasi yang mampu mencintai, melestarikan dan mempertahankan budaya asli Indonesia di era yang serba modern ini. Dimana budaya dari luar begitu mudah diserap oleh generasi muda kita,” tandasnya. (eri/lim)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img