MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program vaksinasi booster di Kota Malang terus berjalan. Hanya saja, ketersediaan vaksin booster terus menipis. Padahal vaksin booster telah disebut sebagai salah satu syarat kemudahan mudik lebaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan untuk capaian vaksinasi dosis satu dan dosis dua sebenarnya sudah melebihi target. Sementara capaian untuk booster atau dosis tiga masih relatif rendah.
“Capaian vaksinasi anak sudah 95 persen untuk dosis satu. Dosis dua mendekati 85 persen. Vaksinasi umum dosis satu sudah di atas 100 persen, dosis dua juga di atas 100 persen. Dosis tiga, kita 17 persen,” sebut Husnul kepada Malang Posco Media, kemarin.
Menurutnya, angka itu hanya bertambah sedikit setidaknya selama satu bulan terakhir. Pasalnya pada Februari kemarin, capaian vaksinasi booster berada di angka 15 persen. Ditengarai, hal ini dikarenakan pasokan vaksin dari pusat yang juga relatif rendah.
“Vaksin sudah kita terima hampir 300-an vial, itu skitar 4 ribuan dosis. Belum ada tambahan lagi,” terangnya.
Sementara, untuk stok vaksin jenis AstraZenecca yang dimiliki oleh Dinkes Kota Malang yang disebut sudah melewati tanggal kedaluarsa tidak bisa digunakan. Karena hingga kini belum ada informasi lagi atau surat dari Kementerian Kesehatan serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Vaksin kedaluarsa masih ada di Dinkes. Sekarang yang ada di Fasyankes itu adalah vaksin Pfizer untuk dosis booster,” tegasnya.
Sementara itu, menjelang bulan Ramadan, kasus Covid-19 di Kota Malang juga makin terkendali. Untuk rencana seperti swab acak seperti tahun lalu, pihaknya belum bisa memastikan karena harus melalui koordinasi Forkopimda. Kasus harian juga terus menurun.
“Sudah landai untuk penemuan kasus harian. Kemarin kita sempat terendah itu 16 kasus harian. Kemudian naik lagi menjadi 20. Tapi itu sudah penurunan sangat signifikan dari sebelumnya 300-400 satu hari,” beber Husnul.
“Sehingga angka kesembuhan kita untuk Covid itu kita sudah 95 persen. Kemudian kalau angka kematian kita masih 4,2 persen tetap dibawah provinsi Jawa timur. Kasus aktif kita tinggal 100-an,” tutupnya. (ian/aim)