MALANG POSCO MEDIA- Menjalani dengan serius apa yang menjadi kecintaan sejak lama memang dambaan. Seperti Lusiana Dwi Andini yang berekspresi lewat seni peran dan musik, harus dihadapkan beragam tantangan. Di antaranya mengatur waktu hingga sikapi pandangan miring dari luar.
Selain kebebasan berekspresi, kata Lusi, seni adalah cara yang asik dan menarik untuknya bisa membahas isu-isu yang terbilang berat. Seperti di tahun 2023, Lusi dan teman-temannya di Ruang Karakter serta Vidyasa Duta (Devarmax) membuat pertunjukan teater musikal berjudul “Hai Nona Nona”.
Dalam pertunjukan itu, dia bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis naskah dan lirik lagu. Sebuah pertunjukan yang membawa isu tentang kesehatan mental yaitu inner child. Berkisah tentang Nona Layang-Layang, Bayang-Bayang, Penari dan Narator.
“Senang sekali rasanya bisa memberi satu ruang baru yang aman bagi pemain dan penonton untuk mengekspresikan sebuah isu yang sedang marak diperbincangkan,” tuturnya.
Perempuan 28 tahun itu merasa bahwa dirinya sudah menemukan cara baru menikmati hidup lewat eskpresi seni. Meski diakuinya banyak tantangan, setiap ganjalan selalu berusaha dia lalui dengan sebaik-baiknya.
“Kendalanya selama ini ada di manajemen waktu, ya. Seperti kata orang-orang work-life balanced adalah mitos,” ungkapnya sambil bercanda. “Jadi ini juga sedang belajar terus mengatur waktu untuk memulai membuat project mini album,” harapnya.
Selain itu, tantangan lain adalah urusan kepercayaan diri menggeluti yang dicintainya saat ini. Ia mengakui bahwa banyak orang di sekitarnya kadang meragukan kemampuan hingga berpandangan miring tentang apa yang dilakukan Lusi.
“Kadang mungkin selentingan selentingan jail seperti “anak wedok kok main musik”, “seni mau jadi apa” dan lainnya. Yah, begitulah banyak pendapat di masyarakat. Yang penting sih lakukan apa yang disukai. Ciptakan banyak kesempatan. Ciptakan banyak kejadian yang menarik. Ciptakan jalan sendiri. Let’s live our own extraordinary life!,” serunya. (tyo/van)
