.
Friday, November 8, 2024

Halal Bihalal Rekatkan Persatuan Bangsa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ratusan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Blimbing berhalal bihalal dan penguatan kebangsaan dalam peringatan Hari Lahir Pancasila. Kegiatan yang digelar oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Blimbing di Musala NU Al-Ikhlas, Rabu (1/6) kemarin itu diharapkan bisa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua PC NU Kota Malang Dr. KH. Isroqunnajah M.Ag yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Pancasila merupakan perekat persatuan bangsa dan telah ditetapkan sebagai dasar negara. Selain itu Pancasila dikatakan Gus Is, sapaannya punya nilai-nilai yang luar biasa.

- Advertisement -

“Pertama nilai ketuhanan, kita disadarkan keberadaan kita untuk menyembah kepada Allah SWT. Kehidupan kita didunia sungguh amat sementara dan akan dipertangguh jawabkan. Kemudian ada nilai kemanusiaan. Kita punya kesamaan atas sesama agama, kesamaan atas nama sebangsa setanah air dan kesamaan atas nama sesama manusia,” beber Gus Is, dihadapan ratusan Nahdliyin saat membuka Halal Bihalal.

“Kemudian nilai persatuan. Siapapun kita dengan latar berbeda, kita punya komitmen sama, menjadi warga negara Indonesia maka harus bersatu. Perbedaan apapun masing masing kita menjadi keniscayaan dan telah ditetapkan, sehingga yang harus diperkuat adalah persamaannya,” sambung Gus Is.

Persatuan juga bisa terbentuk dengan menjalin hubungan baik. Dikatakan Gus Is, sejak lama NU bahkan telah lama mencontohkannya dengan menggencarkan amalan seperti tahlilan, dibak dan syukuran-syukuran lainnya. Karena dari pertemuan intens itulah ternyata ikut meningkatkan rasa persatuan.

Lebih jauh, Rais Syuriyah MWC NU Blimbing Drs. KH. Syaifuddin Zuhri mengatakan, sepatutnya warga NU berbangga karena mempunyai panutan seorang ulama yang juga merupakan negarawan atau pahlawan nasional. Dua nilai di bidang agama dan negara itulah yang sebaiknya perlu dimiliki oleh nahdliyin.

“Sebagai warga NU dan sebagai warga bangsa, wajib bela agama dan bela negara. Nilai kita sebagai jamiyah dan harga kita sebagai warga NU ya terletak pada dua pembelaan itu. Dari sisi mana kita bercita cita khusnul khotimah apalagi ingin mati syahid kalau tidak ‘nderek gandoli sarungnya’ kiai,” tegas Kiai Syaifuddin.

Sementara Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar yang hadir secara virtual meminta kepada umat muslim untuk waspada terhadap kelompok radikal yang notabene selalu mengkafir-kafirkan sesama umat Islam.

“Jangan mudah, jangan sembrono, jangan latah mengundang penceramah, mengundang mubaligh. Pastikan pro NKRI harga mati,” tandasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img