.
Friday, December 13, 2024

INDONESIA GEMILANG DARI DESA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – “Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa.” Begitulah ungkapan wakil presiden pertama bangsa ini, Bung Hatta, yang sekaligus menggambarkan betapa pentingnya mengkonsentrasikan pembangunan di Indonesia dalam segala aspek dimulai dari desa.

Menurut data BPS, ada 83.820 desa di Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dan 514 Kabupaten/kota di atas pulau-pulau yang berjejer dari Sabang sampai Merauke. Banyaknya jumlah desa yang ada di Indonesia ini sekaligus menjadi gambaran bahwa membangun kegemilangan desa sama saja dengan membangun kegemilangan Indonesia.

Namun sampai hari ini, tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat masih terpusat di perkotaan, bahkan menurut BPS ada 56,7 persen tinggal di perkotaan. Alasannya beragam, mulai dari kurangnya fasilitas di desa, infrastruktur yang tidak memadai, tidak tersedianya lapangan pekerjaan dan arus informasi yang cenderung tertinggal.

Dari sekian banyak permasalahan yang ada, benang merahnya adalah belum bisanya desa tempat tinggal mereka memberikan jaminan dan kepastian kemakmuran dan kesejahteraan kehidupannya.

Bahkan melalui UU No. 6 tahun 2014 tentang Dana desa yang bertujuan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa ini pun belum mampu mendobrak “mindset” masyarakat desa untuk berdikari dan membangun kemakmuran di desanya sendiri.

Menurut keterangan Presiden pada Januari 2022 lalu, sejak dikucurkannya dana desa pada 2015 hingga 2021, sudah Rp 400,1 Trilliun dana yang disalurkan untuk seluruh desa di Indonesia. Namun sekali lagi tidak banyak terdengar prestasi dan inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat desa yang menggembirakan.

Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya dengan luas wilayah terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi dan dengan jumlah desa terbanyak ketiga di Jawa Timur, menggambarkan sebuah kondisi dimana mayoritas daerah penyokongnya adalah pedesaan.

Menurut data yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Malang, dari sekian banyak desa yang ada di Kabupaten Malang mayoritasnya adalah desa agraris, jumlahnya kurang lebih 75 persen. Hal ini cukup menggambarkan bahwa potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Malang bermuara di pedesaan. Pusat pergerakan masyarakat, ekonomi dan segala potensi yang ada Kabupaten Malang bisa dikatakan ada di desa dengan basis aktivitas pada pertanian.

Menjadikan desa sebagai basis pembangunan sebuah daerah seperti Kabupaten Malang, menjadi suatu hal yang penting untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia masyarakat desa terutama para pemuda desa agar bisa mengoptimalkan potensi yang ada. Pemuda desa sebagai representasi dari gairah pembangunan harus memiliki segala komptensi yang dimiliki agar mereka bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan perkembangan zaman yang begitu cepat.

Standar pendidikan dasar dan beragam keahlian harus di miliki oleh para pemuda yang ada di pedesaan, pemerintah harus hadir untuk memfasilitasi dan memberikan ruang untuk tercapainya kecakapan pendidikan seluruh masyarakat desa terutama para pemudanya.

Melalui sekolah-sekolah dari jenjang dasar sampai atas, baik negeri ataupun swasta, termasuk pesantren-pesatren yang ada di wilayah pedesaan, harus memberikan jawaban atas permasalahan ini.

Pemuda desa harus lahir sebagai satu segmen masyarakat baru yang memiliki standar kompetensi memadai. Mereka memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi driver pembangunan di desanya. Mereka juga harus memiliki segenap keahlian yang memadai agar bisa beradaptasi dalam mengimbangi perubahan zaman yang cepat berubah.

Lahirnya generasi muda desa yang memiliki kebanggaan dan kompetensi untuk memajukan desanya berbasis desa agraris menjadi harapan bersama. Kekuatan terbesar ekonomi desa adalah pertanian dan para pemuda desa hendaknya memiliki kebanggaan dan kemampuan untuk memajukan ekonomi desa di sektor pertanian.

Selain sumber daya manusia desa, yakni para pemuda desa yang menjadi tumpuan pembangunan sebuah daerah, yang tidak kalah pentingnya adalah peran serta pemerintah untuk turut serta secara serius dalam memberikan ruang bagi pengembangan desa. Akses jalan yang memadai, infrastruktur yang mendukung, pemerataan pembangunan dan ketersediaan lapangan kerja yang layak menjadi daya dukung yang akan membuat pembangunan di desa lebih cepat.

Berkaca pada desa Huaxi di China, desa yang awalnya merupakan desa miskin ini kini menjadi desa terkaya di Dunia. Setiap penduduknya memiliki tabungan Rp 3,6 miliar dan memiliki berbagai barang mewah seperti mobil dan propreti. Huaxi mampu menggali potensi desanya yang awalnya mayoritas petani, kini menjadi pengekspor besi dan baja ke lebih 40 negara.

Ada sinergitas yang baik antara pemerintah dan masyarakat desa Huaxi untuk memajukan desanya. Pemerintah telah berhasil memberikan ruang dan fasilitas untuk kemajuan desa, di sisi lain masyarakat desa Huaxi mampu beradaptasi dengan cepat untuk memajukan desanya.

Indonesia adalah bangsa yang gemah ripah lohjinawi, dibutuhkan keseriusan pemerintah dalam memberikan jaminan dan kepastian hukum serta regulasi. Dibutuhkan dukungan pemerintah dalam membangun infrastruktur yang memadai. Dibutuhkan upaya serius untuk membangun “Manusia Desa” agar mereka bangga membangun kemakmuran dan kemuliaannya dari desanya.

Selain itu, masyarakat desa, para pemuda desa harus memiliki kebanggaan dan keseriusan untuk memajukan desanya, menjadi basis pembangunan untuk kemajuan bangsa. Karena Indonesia akan bercahaya disebabkan lilin-lilin di Desa dan kegemilangan akan terlahir dari desa.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img