MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Angka laka lantas yang terjadi di jalur alternatif Klemuk terbilang cukup tinggi. Apalagi saat masuk libur panjang atau hari besar karena banyaknya kendaraan yang memanfaatkan jalur alternatif tersebut.
Dari data yang pernah diberitakan oleh Malang Posco Media, para relawan di jalur tersebut menghitung selama libur lebaran saja rata-rata per hari terjadi 5-10 kecelakaan karena rem blong.
Tingginya angka kecelakaan di kawasan Jalan Rajek Wesi atau jalur Klemuk tersebut membuat Pemkot Batu harus segera mengambil kebijakan. Pada Rabu (10/7) kemarin, Dishub, DPUPR, DLH hingga Perhutani kembali meninjau langsung jalur ekstrem tersebut.
“Peninjuan bersama instansi terkait di jalur Klemuk karena kami ingin mencari solusi konkrit. Hasilnya ada beberapa opsi untuk menekan angka kecelakaan di jalur tersebut. Seperti penambahan guardrail, memasang CCTV, penambahan cat eyes jalan, portal dan penambahan rambu-rambu jalan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Hendri Suseno kepada Malang Posco Media.
Sementara itu ditambahkan oleh Kabid Bina Marga DPUPR Kota Batu Eko Setiawan, pihaknya memiliki dua usulan desain untuk jalur Klemuk guna meminimalisir terjadinya kecelakaan, yakni vertikal dan horizontal.
“Namun untuk pengerjaan jalur vertikal dan horizontal membutuhkan dana besar. Sehingga sementara waktu diambil langkah yang mendesak dengan membangun jalur keselamatan,” beber Eko.
Untuk pembangunan jalur keselamatan sendiri harus memenuhi standar teknis dan aturan yang berlaku serta desain yang sesuai. Pelaksanaannya akan diupayakan pada PAK 2024 ini.
“Perencanaan kami masukkan PAK 2024. Kemudian pembangunan fisiknya akan dilakukan tahun 2025. Nantinya jalur keselamatan ini akan dibuat sesuai standar seperti di jalan tol,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan membangun rest area pada bagian atas jalur Klemuk. Fungsinya untuk tempat kendaraan mendinginkan rem saat akan turun,” pungkasnya. (eri/lim).
