MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Perkembangan teknologi, terutama dalam bidang kecerdasan buatan, telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, teknologi AI yang semakin canggih juga berpotensi dimanfaatkan secara negative.
Terutama dalam menciptakan konten hoaks, disinformasi, dan penipuan yang dapat merusak stabilitas sosial serta proses demokrasi jelang Pemilu 2024, tak terkecuali di Kabupaten Malang. Hal tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik saat ditemui kemarin.
Dikatakan, kepolisian telah berupaya untuk melawan hoaks politik dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui edukasi literasi digital, yang bertujuan agar masyarakat dapat menggunakan media sosial dengan positif dan bijak.
“Masyarakat diimbau agar lebih waspada terhadap disinformasi politik yang berbasis AI, seperti suara tiruan atau ‘fake voice’,penggunaan teknik deepfake dengan menggunakan wajah orang, atau penggabungan suara palsu yang mengatasnamakan tokoh politik tertentu,” kata Taufik.
Selain itu, pihaknya juga aktif dalam mekanisme korektif dengan melakukan tindakan penghapusan konten yang mengandung disinformasi politik dan memberikan koreksi terhadap konten yang tidak akurat melalui patroli siber.
Secara khusus kepada masyarakat diimbau agar tidak mudah terpancing oleh konten yang mencurigakan. Ia juga menyarankan agar masyarakat selalu melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap konten serupa melalui media yang kredibel atau laman resmi. (tyo/mar)