MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Lahan luas di antara perkebunan tebu dan di dekat pemukiman warga Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen dinilai tak terlalu produktif. Pihak pemerintah desa (Pemdes) perlahan melakukan upaya pengembangan wisata, secara bertahap untuk edukasi budaya dan pertanian.
Pemdes berupaya melakukan kerja sama dengan berbaga pihak dari BUMN hingga perguruan tinggi.Diterangkan Sekretaris Desa Kedungpedaringan, Yudi Kiswanto, pengembangan lahan TKD menjadi wisata itu baru menyentuh tahap awal. “Tujuan pengembangannya pada wisata budaya,” paparnya.
Karena sekarang berusaha agar wadah budaya ini jadi semakin mudah dijangkau warga. Termasuk juga agar ada semangat melestarikannya. Baru pada sisi yang lain ada tempat untuk bersantai sampai hiburan keluarga,” jelas Yudi saat dikonfirmasi Malang Posco Media belum lama ini.
Agenda kebudayaan diharapkannya menjadi salah satu daya tarik yang dirubah menjadi hiburan wisata. Di sisi lain menjadi edukasi nilai kemasyarakatan dan kemanusiaan. “Wisata edukasi, yang itu lebih ke pertanian dan peternakan, untuk keluarga atau kelompok masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengaku, untuk wisata edukasi pertanian dan peternakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Malang (Unisma). Untuk luasan wilayahnya, Yudi menyebut ada sekitar 1,4 hektare yang siap. Ditambah sisanya jika dikembangkan semua di kawasan itu sekitar 5 hektare.
Selama ini desa sudah dapat bantuan dari perusahaan seperti Telkom Indonesia untuk penanaman pohon, bibitnya ditanam di sekeliling kawasan dengan harapan tetap ada penghijauan. Sudah sekitar 200 pohon ditanam di tanah kas desa tersebut.
Mengenai anggaran, dirinya belum bisa memperkirakan akan memakan seberapa banyak. Ia juga berharap ada kerja sama lain yang ikut menyokong rencana wisata di desa itu. Tak terkecuali investor. Yudi menyebut, nantinya wisata akan dikelola oleh Pokdarwis dan Bumdes Maju Bersama Desa Kedungpedaringan. (tyo/mar)
