MALANG POSCO MEDIA – Di tengah hiruk pikuk pendaftaran Calon Kepala Daerah ke KPU di Malang Raya, kabar memprihatinkan datang dari dunia pendidikan. Betapa tidak ribuan sekolah di Kota Malang dilaporkan rusak. Rinciannya, 58 sekolah rusak berat, 50-an rusak sedang dan seribuan sekolah rusak ringan.
Sontak kondisi ini membuat Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan berang. Pihaknya pun bertekad menuntaskan persoalan sekolah rusak akhir 2024 hingga 2025 mendatang. Pihaknya mengaku prihatin dan miris di Kota Malang justru masih ada sekolah yang kondisinya rusak berat.
Kalau melihat waktu, kemungkinan kecil perbaikan sekolah rusak bisa tuntas hingga akhir 2024. Selain waktunya sudah terbatas, anggaran yang tersedia hingga 2024 juga dipastikan minim. Maka kesempatan pembahasan KUA PPAS dan pembahasan APBD 2025 yang bakal dibahas anggota dewan baru, bisa diusulkan dalam APBD 2025.
Ini juga tidak mudah. Karena RAPBD 2025 juga sudah disusun sebelumnya. Karena itu butuh goodwill dari pemangku kebijakan di Pemkot Malang dan DPRD Kota Malang untuk memfasilitasi anggaran kebutuhan perbaikan sekolah yang rusak ini. Karena kalau tidak, maka kerusakan fasilitas sekolah bisa sangat berpengaruh pada proses belajar mengajar di tahun mendatang.
Munculnya data kerusakan sekolah ini juga bisa menjadi komitmen Walikota Malang terpilih. Termasuk juga anggota DPRD Kota Malang 2024-2029 yang sudah mulai bekerja sejak, Senin (26/8) lalu. Karena kerusakan sekolah merupakan persoalan serius di bidang pendidikan.
Kalau perlu, ini bisa menjadi agenda pertama kerja Walikota Malang setelah dilantik. Yaitu mengecek secara langsung keberadaan 58 sekolah yang dilaporkan rusak berat. Ini sekaligus untuk memastikan, apakah laporan yang disampaikan ke Pj Walikota Malang benar-benar rusak berat atau tidak.
Jangan sampai kerusakan yang dilaporkan berat, ternyata masih kategori sedang. Dan yang dilaporkan kerusakan sedang kategori kerusakan ringan. Ini yang perlu diperjelas dengan melihat langsung ke lokasi sehingga laporan yang disampaikan benar-benar valid setelah disurvei langsung. Untuk menjadi walikota memang tidak mudah. Dan setelah menjadi walikota, pekerjaannya juga sangat berat. Butuh komitmen jelas dan sikap tegas untuk kesejahteraan dan kemajuan rakyat. Persoalan kesehatan dan pendidikan juga menjadi pekerjaan yang harus diprioritaskan.(*)