spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Sang Ayah Ikut Aksi Bandung Lautan Api, Pernah Ditahan di Digul

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kisah Anak Pejuang Lanjutkan Perjuangan  Orang Tua

Darah pejuang mengalir dalam tubuh Soetjipto. Ayahnya Misnan pelaku aksi Bandung Lautan Api tahun 1946. Sedangkan Soetjipto meneruskan perjuangan ayah, mengabdi sebagai anggota TNI menjaga keutuhan NKRI.

MALANG POSCO MEDIA– Tahun 1946 lalu, Misnan salah satu pejuang yang terlibat langsung dalam aksi Bandung Lautan Api. Kala itu para pejuang Indonesia membumihanguskan Kota Bandung agar tidak dijadikan markas Pasukan Sekutu dan NICA.

“Saya ingat ceritanya Bapak dulu ikut di aksi Bandung Lautan Api. Karena dulu memang tugasnya di Bandung. Ibu saya, Nasimah, orang Bandung. Nah saya baru lahir setelah peristiwa kemerdekaan, tahun 1949,” cerita Cipto, sapaan Soetjipto tentang perjuangan ayahnya, Misnan. Sang ayah pernah menjadi tahanan di Digul.

Tempat pengasingan di Pedalalam Papua itu pernah menjadi tempat sang ayah ditahan karena sangat aktif melawan penjajah di zaman perjuangan kemerdekaan.

“Yang jelas pernah ditahan di Digul juga,” tegas Cipto.

Peran ayahnya dalam era  perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dahulu diakui oleh pemerintah Indonesia. Jasad ayahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bunga Bangsa Pacitan.

Diketahui sang ayah di masa-masa akhir pengabdiannya sebagai anggota Polisi bertugas di Pacitan. Maka dari itu dikebumikan di sana.

“Ya saya melihat itu, bapak pejuang kemerdekaan. Saya ingin meneruskan perjuangan itu masuk ke satuan TNI,” cerita  Cipto kepada Malang Posco Media.

Pria Kelahiran 1949 ini adalah seorang Veteran Pejuang yang masih aktif beraktivitas hingga saat ini. Cipto menceritakan bahwa ia tercatat sebagai Pejuang Pembela dan merupakan anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Batu.

Cipto adalah purnawirawan TNI. Kala di masa dinas, dia pernah bertugas dalam misi perdamaian hingga misi berbahaya di Timor Timur sebelum merdeka selama masa mudanya.

Saat ditemui Malang Posco Media di kediamannya di Kelurahan Sisir Kecamatan Batu Kota Batu, Cipto menceritakan  kisah perjuangannya. Ia terinspirasi dari sang ayah, alm Misnan.

“Ya saya seperti ini gabung di TNI karena bapak. Bapak namanya Misnan, almarhum. Dia pensiunan polisi. Juga seorang pejuang,” papar Cipto saat ditemui Malang Posco Media.

Cipto kala bertugas, menjalankan tugasnya dalam misi yang cukup berbahaya di Timor-Timur. Dan juga pernah diterbangkan ke Timur Tengah dalam Misi Perdamaian. Semuanya ia lakukan untuk bisa meneruskan perjuangan sang ayah membela negara.

Pria yang juga Ketua RT 5 RW 10 Kelurahan Sisir ini menjelaskan tugas pertamanya adalah ditugaskan di Istana Negara di rentang Tahun 1971 hingga 1973. Kemudian masuk dalam Satuan 512 dan ditugaskan menjadi bergabung dalam Pasukan Perdamaian Garuda 6 di Tahun 1973. Pada Tahun 1975 ditugaskan ke Timor-Timur.

“Ada beberapa kejadian yang mengancam nyawa saat bertugas di Timor Timur. Saat itu pasukan saya angkatan pertama yang ditugaskan,” kenang Cipto. (sisca angelina/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img