spot_img
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Sanusi Kantongi Surat Tugas DPP PDIP

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Dianggap Lampu Hijau untuk Petahana Dapat Rekomendasi Cabup Malang

Gunawan Bertemu Lathifah di Rumah Ketua PCNU Kabupaten Malang

MALANG POSCO MEDIA– Dinamika Pilkada Kabupaten Malang di internal PDI Perjuangan makin dinamis. Bupati Malang HM Sanusi tinggal menunggu rekomendasi setelah sebelumnya mendapat surat tugas dari DPP PDI Perjuangan. Di sisi lain, H Gunawan, kader PDI Perjuangan juga aktif menjalin komunikasi politik. (baca grafis)  

Kepastian Sanusi mendapat surat tugas dari DPP PDI Perjuangan itu diakui Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Dr Sri Untari.

Dengan adanya surat tugas, Untari memastikan sudah ada lampu hijau untuk Sanusi mendapat rekomendasi  PDI Perjuangan sebagai calon Bupati Malang.

“Rekomendasi diberikan oleh DPP PDI Perjuangan untuk mendaftarkan di KPU saat pendaftaran,” jelasnya.

Untari menegaskan, antara surat tugas dengan rekomendasi memiliki perbedaan. Jika rekomendasi diberikan untuk mendaftar di KPU maka surat tugas guna menjalankan sejumlah tugas yang diberikan kepada figur. Di antaranya melakukan komunikasi politik dengan parpol lain, kerja sama politil dan menjaga stabilitas dan soliditas internal partai.

Lantas kapan rekomendasi calon bupati diberikan? Untari belum bisa memastikan. “Itu kewenangan DPP PDI Perjuangan,” tegas mantan anggota DPRD Kota Malang ini.  

Sementara itu, HM Sanusi saat dikonfirmasi  Malang Posco Media mengakui tentang   surat tugas dari DPP PDI Perjuangan. Pada surat tugas terdapat  tulisan bersifat rahasia. “Tanya DPP saja. Karena yang saya dapat itu tulisannya rahasia. Saya tidak boleh menyampaikan,” singkat  Sanusi.  

Di sisi lain, dinamika di internal PDI Perjuangan Kabupaten Malang dinamis. H Gunawan Wibisono dan  bacabup dari PKB, Hj Lathifah Shohib bertemu di rumah Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH. Khamim Kholil di Kecamatan Gondanglegi, Sabtu (6/7) sore.

 Dalam foto dokumentasi yang diterima Malang Posco Media, nampak Gunawan, Lathifah, dan Gus Khamim berada di satu meja melingkar duduk bersama.  

Saat ditanya mengenai pertemuan tersebut, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir menyampaikan pertemuan Gunawan dan Lathifah dalam rangka silaturahmi dengan Ketua PCNU Kabupaten Malang, Gus Khamim sekaligus menghadiri undangan unduh mantu.

“Soal signal kuat bisa jadi, karena memang beliau berdua (Gunawan dan Ibu Nyai Lathifah) akhir-akhir ini cukup intens bertemu,” kata Adeng,  sapaan akrab Abdul Qodir saat ditanya apakah pertemuan tersebut  sinyal kuat berpasangan dalam Pilbup November yang akan datang.

 Dikabarkan pula bila Gunawan akan berpasangan dengan kader Partai Nadem yaitu Kresna Dewanata Phrosakh. “Abah Gunawan kalau tidak berpasangan dengan Mas Dewa, ya dengan Bu Nyai Lathifah, sudah mengerucut ke dua figur itu,” sambung Adeng.

Gunawan dan Lathifah sama-sama telah mendaftar sebagai calon bupati. Gunawan sebelumnya mendaftar melalui DPC PDI  Perjuangan Kabupaten Malang. Sedangkan Lathifah mendaftar melalui DPC PKB Kabupaten Malang.

Bila keduanya berpasangan dalam Pilbup 2024, Gunawan akan menjadi N1 (calon bupati). “Perolehan suara PDI Perjuangan di Pileg Februari kemarin kan lebih besar dari PKB, jadi komunikasi yang kami bangun dengan semua partai politik N1 tetap dari PDI Perjuangan,” lanjut Adeng.

Menurut dia  hal tersebut substansinya bukan mengejar kekuasaan hanya untuk kekuasaan   sendiri. Namun lebih kepada bagaimana ke depan N1 dari PDI Perjuangan menjadi magnet pengikat dari kekuatan besar.

Saat ditanya surat tugas yang diberikan DPP PDI Perjuangan kepada Bupati Sanusi, Adeng mengaku bila surat tugas tersebut sudah lama diberikan.

“Kan dulu saya sudah pernah jelaskan Pak Sanusi mendapat surat tugas. Sementara Abah Gunawan mendapatkan intruksi. Substansinya sama-sama melaksanakan kerja politik,” lanjutnya.

 Surat tugas tersebut dapat disebut sebagai tahapan menuju rekomendasi. Namun, kata Adeng, nanti yang menilai DPP PDI Perjuangan. “Siapa bacalon yang dianggap berhasil menjalankan tugas dan instruksi DPP, dialah yang akan mendapat rekomendasi penugasan sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah,” sambungnya.

Dipaparkan dia, isi surat tugas itu berisi perihal membangun kerjasama politik dengan seluruh kekuatan politik yang ada di Kabupaten Malang, termasuk internal PDI Perjuangan hingga turun ke masyarakat.

 Masih kata Adeng, rekomendasi penugasan akan turun ketika sudah terbentuk pasangan cakada dan calon wakada. “Kalau siapa yang mau menjadi N2 saja masih kesulitan menentukan, bagaimana rekom mau turun,” katanya. (den/van) 

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img