spot_img
Friday, July 5, 2024
spot_img

STIMATA Malang; FGD Kurikulum Pembelajaran Daring di Era Education 4.0

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) Malang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kurikulum Pembelajaran Daring yang Inovatif, Adaptif, Kolaboratif dan Inklusif di Era Education 4.0”, Selasa, (2/7).

Dalam forum yang diikuti tenaga pendidik dari SMA/SMK se Malang Raya ini mengundang dua pemateri dari akademisi yakni, Dr. Henry Praherdhiono, S.Si, M.Pd dan Dr. Eng. Banni Satrio Andoko, S.Kom., MMSI.

“Dari kegiatan ini diharapkan kami memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) yang lebih Inovatif, Adaptif, Kolaboratif dan Inklusif,” kata Ketua STMIK PPKIA Pradnya Paramita, Dr.Tb. Mohammad Akhriza, S.Si., MMSI., Ph.D.

Ia berharap seluruh kepada SMA/SMK se Malang Raya bisa memiliki jaringan yang lebih kuat lagi. Sehingga bisa kolaborasi seperti kampus mengajar, Kampus Merdeka dan lainnya. “Harapannya, materi-materi yang disampaikan oleh pemateri bisa menjadi referensi mereka untuk mengajar. Sehingga dengan pembelajaran yang inovatif semakin mudah dipahami oleh siswanya,” imbuhnya.

Materi yang disampaikan Dr. Henry Praherdhiono, S.Si, M.Pd., dengan tema Konsep dan Penerapan Kurikulum yang inovatif, kolaboratif, adaptif dan inklusif untuk pembelajaran Daring dan Tanya Jawab. Ia menyampaikan, era saat ini semakin mudah dalam membuat pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). “Banyak platform digital saat ini yang bisa dimanfaatkan seperti ChatGPT, Canva dan banyak platform gratis yang bisa dikembangkan,” ungkapnya.

Sementara itu, pemateri kedua menjelaskan tentang Konsep dan Penerapan Argumen Toulmin dalam Penyusunan Materi Pembelajaran dan Asesmen dan Tanya Jawab yang menjelaskan tentang Argumen Toulmin dan dikembangkan oleh Stephen Toulmin. Dan ini merupakan model untuk menganalisis dan menyusun argumen yang efektif.

“Dengan menerapkan model argumen Toulmin dalam penyusunan materi pembelajaran dan asesmen, pendidik dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk menyusun argumen yang koheren dan terstruktur dengan baik,” ujarnya.

Acara FGD ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi terbuka, para peserta dapat berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam implementasi pembelajaran daring. Hasil dari FGD akan dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum pembelajaran daring di STIMATA Malang. (hud/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img