MALANG POSCO MEDIA – Kecewa adalah hal yang wajar dan manusiawi. Kecewa melihat kenyataan regulasi dilanggar. Kecewa klub yang disayangi dan dibanggakan kalah, dibantai dengan skor telak oleh lawan. Kecewa hasil tak sesuai ekspektasi. Semua adalah hal yang wajar dan manusiawi.
Yang tak wajar dan tak boleh adalah kecewa yang kemudian melakukan tindakan anarkis. Merusak, menyulut provokasi hingga terjadi kerusuhan. Apapun alasannya, kerusuhan tak boleh terjadi. Apalagi sampai menimbulkan korban hingga dilarikan ke rumah sakit.
Ya kerusuhan apapun dan dimanapun harus distop. Termasuk kerusuhan supporter yang terjadi di stadion. Siapapun oknumnya harus ditindak tegas bila masih nekat melakukan kerusuhan. Baik di kandang sendiri maupun di kandang lawan.
Kerusuhan tidak hanya mengakibatkan kerusakan dan timbulnya korban, tapi kerusuhan juga berdampak pada klub yang dibelanya. Kerusuhan yang terjadi di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (15/7) lalu, pasti bisa berdampak pada tim Arema FC.
Bila benar yang melakukan kerusuhan itu adalah oknum supporter Arema FC, maka bisa dipastikan sanksi bakal diterima Arema FC. Padahal Arema FC saat ini masih berjuang keras untuk menang. Arema FC juga masih belum bisa berhome base di Malang pasca Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai warga Malang Raya dan pecinta bola, kita boleh dan harus memberikan support besar ke Arema FC. Boleh memberikan kritikan keras pada manajemen Arema FC agar tim bangkit dan memetic kemenangan. Boleh melakukan demonstrasi untuk menuntut diganti pelatih dan lain-lain.
Tapi semua protes, kegelisahan dan kekecewaan tadi harus disalurkan dengan baik. Tak boleh ada sedikit pun tindakan anarkis, apalagi merusak dan adu fisik. Di dalam stadion maupun di luar stadion. Sudah saatnya para pecinta bola, supporter dan stakeholder terkait untuk bersama-sama menciptakan iklim dan suasana pertandingan yang nyaman, menghibur dan memberikan prestasi yang membanggakan.
Bagi penyelenggara atau Panitia Pelaksana pertandingan juga harus tegas dan evaluasi. Diberlakukannya pembelian tiket secara online juga harus dibarengi pemeriksaan yang ketat saat penonton masuk stadion. Sebab dengan system online, siapa pun bisa membeli tiket secara bebas.
Harusnya saat masuk ke stadion, pemeriksaan dilakukan secara ketat. Penonton yang dicurigai sebagai supporter tim tamu harus menjadi perhatian serius. Idealnya suporter yang dicurigai diperiksa secara ketat. KTP atau identitas lainnya. Sehingga kejadian kerusuhan bisa diantisipasi sejak awal. Mereka bisa dilokalisir, dipisah dan diawasi secara ketat saat menonton pertandingan.
Bila sampai kebobolan terjadinya kerusuhan, maka yang patut disalahkan adalah panitia pelaksana pertandingan yang tidak ketat memeriksa penonton. Apalagi sudah tahu yang bertanding adalah Persik Kediri vs Arema FC. Pembelian tiket online memberi peluang siapa saja bebas membeli tiket dan masuk menjadi penonton.