MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perangkat dan warga Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji merasa berduka setelah Kepala Desa Glanggang, Sugiharto Puji Wahyuono tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Ir. Soekarno Jalur Lingkar Barat (Jalibar), Kepanjen, Minggu (5/5) sore.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Desa sejak tahun 2019 tersebut dikenal sebagai sosok yang sigap menangani persoalan di masyarakat. Sebab itu, karangan bunga tanda duka cita juga berjejeran di depan rumah bapak dua anak tersebut di Desa Glanggang, Pakisaji.
“Kalau ada masalah, Pak Kades langsung keluar untuk kasih solusi. Contohnya ada warganya sakit atau ada warganya kecelakaan, dia langsung sigap. Seperti itu yang membuat warga senang. Kalau di acara acara kemasyarakatan, juga selalu nimbrung,” ujar Mulyadi, Kasi Pelayanan Desa Glanggang.
Sejak malam hari usai kejadian, warga, kerabat, maupun pejabat yang takziah penuh di rumah duka. Karangan bunga berjejer. Dikatakan Mulyadi, bila sosok almarhum merangkul semua dari bawah sampai perangkatnya. Di mana ada masalah, dia selalu ada.
“Almarhum sebagai tokoh juga tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Malang. Ia pernah ikut dalam aksi ramai-ramai di jakarta,” lanjut pria berusia 50 tahun tersebut. Mulyadi menambahkan bila di antara program di Desa Glanggang, Pakisaji sebelum Sugiharto wafat, telah terealisasi beberapa program.
Seperti pembangunan infrastruktur jalan raya dan juga pengerukan Sungai Sukun yang berada di Dusun Karang Tengah. “Biasanya banjir ,sekarang setelah dilakukan pengerukan bisa teratasi. Pak Kepala Desa itu aktif lobi-lobi untuk meminta perbaikan semua itu hingga selesai,” tandasnya.
Sukarsih, seorang tetangga mengenal almarhum Sugiharto sebagai sosok yang membaur bila ada kegiatan kemasyarakatan. “Kalau ada kegiatan masyarakat mesti nimbrung,” ujar perempuan berusia usia 54 tahun tersebut. Saat ia mendatangi Cica Suryani, istri almarhum Sugiharto, mengatakan keluarga menerima lapang dada mengetahui suaminya meninggal. (den/mar)