spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Tol Buka Setengah Lajur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Warga Lawang Hanyut Ditemukan Tewas di Pasuruan

MALANG POSCO MEDIA- Ruas jalan tol Pandaan-Malang yang longsor belum sepenuhnya bisa dilintasi, Rabu (9/3) kemarin. Sedangkan Saad, warga Lawang korban hanyut ditemukan tewas di wilayah Pasuruan.

Kedua jalur baik arah Malang maupun arah Surabaya di tol Pandaan-Malang hingga kemarin siang dibuka sebagian. Petugas kebut membersihkan material longsor di jalan bebas hambatan itu.

Seperti diberitakan sebelumnya Lawang dilanda bencana akibat hujan deras Selasa (8/3) lalu.  Saad asal Desa Kalirejo Kecamatan Lawang hanyut terbawa longsor dan banjir. Jalan tol Pandaan-Malang longsor di  KM 78 +900. Lokasi tersebut berada di wilayah Kecamatan Lawang.

Pantauan Malang Posco Media hingga kemarin sore petugas membersihkan material longsor di jalan tol. Menurut Area Manager Tol Pandaan-Malang Kaswa, longsor terjadi akibat hujan deras yang turun sejak pukul 14.50 WIB hingga malam hari.  

“Tiga titik pertama ada di KM 78+900 A atau Surabaya arah Malang kedua di KM 78+900 B atau dari Malang ke Surabaya. Ketiga di KM 77+800 B dari Malang ke Surabaya,” terang Kaswa.

Dari keseluruhan titik longsor, dua di antaranya mengarah ke badan jalan. Kaswa mengatakan air keluar dari celah-celah tebing, meski demikian.

Ia menyampaikan sebelumnya lajur tol Surabaya ke Malang sempat ditutup total, akibat adanya dua titik longsoran hingga ke tengah. Kendaraan dari Surabaya menuju Malang juga sempat dialihkan menuju keluar tol Purwodadi Pasuruan.

Saat pembersihan, dua alat berat dikerahkan beserta lima dumptruck untuk mengevakuasi material longsor dari badan jalan. “Pembukaan setengah lajur di masing-masing jalurnya sudah dilakukan sejak pukul 04.00. Untuk pembersihan kita targetkan secepatnya, mengingat jalan tol harus bebas hambatan. Saat ini terus dilakukan oleh tim,” tambahnya.

Terkait perbaikan kondisi tebing penahan di sisi kanan dan kiri tol, pihaknya akan berkoordinasi dengan bagian pemeliharaan untuk dikaji. Kaswa menyampaikan bahwa peristiwa longsor sempat terjadi di area yang hampir sama tahun 2020 lalu. Namun skalanya tidak besar.

Petugas tol Pandaan Malang dan kepolisian masih berjaga di lokasi sekitar kejadian dan mengatur arus lalu lintas. Beberapa rambu berupa water barrier dan traffic cone juga terpasang di lokasi. “Sebenarnya satu jalur arah Malang sudah bisa dibuka, namun antisipasi hujan lagi dan demi keamanan maka masih dibuka setengah,” ungkapnya.

Jika dilakukan perbaikan, longsor kali ini lebih membutuhkan kajian komperhensif agar tidak terjadi lagi. “Untuk menanggulangi kejadian serupa, apakah ada penebalan tebing penahan, saat ini sedang dievaluasi oleh tim pemeliharaan untuk perbaikannya,” imbuh Kaswa.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta juga sempat meninjau lokasi longsor untuk memastikan penanganan arus lalu lintas yang terdampak. Pihaknya mewaspadai adanya longsor susulan mengingat kondisi intensitas curah hujan yang masih tinggi.

Kapolda dan jajaran bakal melakukan pengecekan titik yang membutuhkan penguatan.  Pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait dan pengelola tol mengenai kebutuhan tersebut. 

“Petugas PJR kami akan melakukan patroli rutin untuk memastikan aman atau tidak. Kami fokus keselamatan masyarakat pengguna jalan tol, dengan upaya pencegahan,” tambahnya.

Sementara itu Saad yang hanyut sehari sebelumnya ditemukan. Pria 55 tahun itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jenazah pria asal Desa Kalirejo Kecamatan Lawang itu ditemukan dalam kondisi tersangkut pohon pisang di antara sampah ranting pohon bantaran Sungai Desa Cowek Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan, Rabu (9/3) pagi.

Saad sebelumnya hanyut di Sungai Gunung Bale berdekatan Jembatan Dirdo Dusun Sumberwuni Desa Kalirejo  Kecamatan Lawang. Ia terjebak banjir lalu tanah pijakannya longsor.

“Ditemukan sekitar pukul 9.00 pagi. Karena pertimbangan akses yang lebih mudah, proses evakuasi dilakukan melalui Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi  Kabupaten Pasuruan,” jelas Kapolsek Lawang  Kompol Yatmo. Jenazah korban kemudian dievakuasi langsung ke rumah duka sesuai permintaan pihak keluarga.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan, sementara di sejumlah lokasi dampak banjir mengakibatkan lumpur yang terbawa menggenangi jalanan rata-rata dengan ketebalan 10 sentimeter. Pembersihan lumpur masih dilakukan hingga kemarin.

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Malang, setidaknya ada tiga desa di Kecamatan Lawang yang terdampak bencana banjir. “Pembersihan di jembatan dusun dan jalan. Masih  ada lumpur tebal. Banjir membawa material bambu kayu juga. Ranting-ranting pohon banyak yang tumbang menyebabkan tersumbatnya saluran air,” jelas Bambang. (tyo/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img