MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Rencana pembangunan bangunan fasilitas gantangan burung di lahan eks TPA Lowokdoro akan segera direalisasikan tahun ini. Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan fisik senilai Rp 2,2 miliar.
Menurut data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Malang, Tender Belanja Modal Bangunan Fasilitas Umum (Gantangan Burung) yang dilakukan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang sudah diumumkan pemenangnya.
Yakni CV Parama Yasa, perusahaan konstruksi asal Sukun Kota Malang. Dari pengumuman pemenang tender ini harga penawaran terkoreksi deal di angka Rp 2.216.238.772 atau Rp 2,216 miliar. Anggaran diambil dari APBD Kota Malang Tahun 2022.
Hal ini dibenarkan Kepala Disporapar Kota Malang Dr Ida Ayu Made Wahyuni SH MSi saat dikonfirmasi, Kamis (26/5) sore kemarin. Menurutnya, pemenang tender konstruksi gantangan burung memang baru saja diumumkan dan sudah dimenangkan perusahaan asal Kota Malang, CV Parama Yasa. Untuk itu, maka tahap selanjutnya adalah penandatanganan kontrak dan lanjut pekerjaan fisik.
“Bulan depan pengerjaannya,” ungkap Ida Ayu, sapaan akrabnya.
Dijelaskannya bangunan fisik awal akan menggunakan area seluas 3.700 meter persegi dari total luasan lahan kurang lebih 10 ribu meter persegi. Dan akan dilakukan pemadatan area karena kondisi kontur tanah disana.
Kemudian akan ada 2 lapangan gantangan yang akan dibangun menjadi area utama. Selain itu, fasilitas utama yang didulukan seperti toilet dan musala. Area ini pun bakal memfasilitasi penggemar kicau mania. Disediakan fasilitas lainnya jika tuntas dalam pengerjaan, amphitheater dan ruang pamer koleksi-koleksi burung yang ada. Itu karena lokasi Wisata Gantangan Burung ini dijadikan pusat atau lokasi perlombaan gantangan-gantangan burung di Kota Malang.
Kemudian, penjualan suvenir dan kuliner khas Kota Malang hingga pembangunan penambahan ruang terbuka hijau (RTH). Tetapi, tahap kedua masih menyesuaikan anggaran pemerintah daerah.
“Amphiteater ada, gantangan burung ada, pos jaga juga dan lainnya. Tapi ini penunjang fasilitas saja. Harapan kami di tahun 2023 selesai. Tapi kami masih melihat anggarannya,” pungkas Ida Ayu. (ica/aim)