spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Message of Kanjuruhan: Film Malangan yang Penuh Pesan Moral, Inspirasi dari Tragedi Kanjuruhan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Message of Kanjuruhan, sebuah film garapan 8 Media Picture, akan tayang di Mopic Cinemas Malang dan Movimax, Rabu (27/9) hari ini. Selama 75 menit, film tersebut siap membawa penonton menyelami kisah persahabatan, keluarga, kejujuran, budaya, hingga wisata yang berlatarkan Malang.

“Film ini dibuat terinspirasi dari Tragedi Kanjuruhan. Dimana ada tiga anak bersahabat mereka sangat mencintai sepakbola, dan seorang keluarga yang kehilangan satu anggota keluarganya ,’’ kata Co Director fim Message of Kanjuruhan  Alfie Awra saat berkunjungi ke ‘Rumah Kita’ Malang Posco Media, Selasa (26/9) sore kemarin.

- Advertisement -

Alfie Awra, yang lebih dikenal dengan nama Afi di dunia film, menegaskan bahwa meskipun Message ff Kanjuruhan mengambil inspirasi dari Tragedi Kanjuruhan, film tersebut tidak menampilkan adegan kekerasan atau memperlihatkan tragedi itu secara eksplisit. Sebaliknya, film ini menekankan pada nilai-nilai seperti persahabatan, kejujuran, serta kekayaan wisata dan budaya.

 “Di film ini banyak pesan yang disampaikan. Termasuk tentang kejujuran dalam keluarga,’’ ungkapnya.

Line Producer film Message of Kanjuruhan, May saat berada di Rumah Kita Malang Posco Media bersama Afi, menjelaskan bahwa proses pengambilan gambar film ini dilakukan dalam waktu 12 hari.  Hanya saja, sampai proses selesai film tersebut dikerjakan sekitar empat bulan, termasuk dalam hal editing.

Mereka memilih berbagai lokasi syuting yang beragam. Lokasi tersebut meliputi sebuah rumah di Dusun Lemah Duwur, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, lalu Kampoeng Heritage Kayutangan, Pantai Goa China, hingga Stadion Kanjuruhan.

“Film ini 98 persen melibatkan warga Malang. Mulai dari kru, artis, sampai dengan lokasi syuting. Hampir semuanya di Malang. Hanya satu saja artis yaitu Oma Yatti Surachman yang dari Jakarta,’’ ungkapnya.

Sama seperti Afi, May juga mengatakan tidak mau menampilkan peristiwa Tragedi Kanjuruhan dalam film yang disutradarai oleh Oy Abadi ini. “Kami tidak mau mengorek luka. Tapi melalui film ini kami ingin mengajak seluruh warga  untuk belajar. Tentang sebuah keikhlasan, tentang persahabatan, tentang kejujuran, budaya dan wisata,’’ katanya.

Sementara salah satu pemeran dalam film tersebut yaitu Hari Kusuma Dewi mengatakan sempat deg-degan saat bermain film Message of Kanjuruhan. Karena ini merupakan film pertamanya. “Basic saya penari dan pemain theater. Wajar kalau saya deg degan main film ini,’’ katanya.

Namun demikian, saat syuting rasa deg degan itu langsung hilang. “Di film itu saya sebagai Dewi, anak dari ibu Yati (Yatti Surachman). Saya punya anak bernama Ghana (Rehana Azrina F) berusia 11 tahun. Saya sebagai penari, mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,’’ katanya.

Disinggung apakah memiliki kesulitan saat berperan, Dewi mengatakan ada. Terutama dalam dialog. Dia mengatakan ada perbedaan antara dialog teater yang sudah digelutinya dengan film. Karena dalam film ini dialog yang diucapkan harus sesuai script. “Kadang harus take beberapa kali karena ada kelupaan dialognya,’’ kata warga Jalan Kalpataru Kota Malang ini.

Selain dialog, Dewi juga mengatakan sempat mengalami kejadian mistis saat syuting film ini. Yaitu saat dia membawakan tari bapang di ruang gelap. Dia merasakan gerakannya yang sangat berat dan nafasnya terengah-engah. “Saya take dua kali untuk gambar itu. Yang pertama berat sekali gerakannya. Nafas saya juga ngos-ngosan. Tapi saat di ulang yang ke dua Puji Tuhan sudah normal,’’ ceritanya penuh semangat.

Dewi juga mengatakan jika film ini tidak sekadar tontonan, atau hiburan saja. Tapi dalam film ini ada pesan moral yang disampaikan. Lantaran itulah, Dewi pun mengajak warga Malang Raya untuk beramai-ramai nonton film Message of Kanjuruhan.

Sementara itu kedatangan pemeran dan kru film Messaage of Kanjuruhan kemarin disambut hangat oleh Pemred Malang Posco Media Abdul Halim. Bersama jajaran para redaktur, Halim mengucapkan terimakasih kepada pemeran dan kru film yang sementara masih tayang di bioskop Malang tersebut. Obrolan gayeng pun tercipta di sela-sela kunjungan tersebut. (ira/ley)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img