MALANG POSCO MEDIA – Operasi pasar murah ludes sudah tak kaget lagi. Yang mengagetkan kalau jumlah paket yang dijual lebih sedikit dari jumlah yang antre. Akibatnya banyak yang kecewa, sudah antre lama, tapi tak kebagian. Ini yang perlu menjadi perhatian serius pemerintah kota/ kabupaten yang menggelar pasar murah.
Seperti terjadi di Operasi Pasar Murah yang digelar di Kelurahan Ngaglik Kota Batu kemarin. Paket yang disediakan Diskoperindag hanya 400. Sementara jumlah yang antre untuk membeli membeludak. Akibatnya banyak yang tak kebagian gula dan minyak. Padahal dua kebutuhan itu yang paling diburu, selain beras yang harganya melonjak.
Kalau operasi pasar murah per kecamatan hanya menyediakan 400 paket, pertanyaannya apakah yang membeli juga tepat sasaran? Mekanisme pembelian paket murah juga apakah sudah sesuai? Masalahnya kalau operasi pasar murah yang membeli tergolong orang dengan ekonomi menengah ke atas, maka operasi pasar murah tak menyentuh sasaran langsung.
Karena yang sangat terdampak akibat melonjaknya harga tentu masyarakat ekonomi lemah alias kurang mampu. Karena itu, operasi pasar yang digelar idealnya menyentuh sasaran. Mekanisme masyarakat yang bisa membeli pun idealnya bisa diidentifikasi dari awal. Karena di pemerintahan desa dan kecamatan pasti sudah ada data masyarakat yang tergolong kurang mampu dan mampu.
Kalau memang per kecamatan jatahnya hanya 400 paket operasi pasar murahnya, maka bisa dibagi data per kelurahan orang-orang yang kurang mampu. Sistemnya menggunakan kupon atau data yang sudah disodorkan oleh masing-masing kelurahan. Sehingga masyarakat yang datang membeli tak kecewa.
Kalau tidak, maka operasi pasar murah hanya menguntungkan sebagia masyarakat saja. Sementara yang lainnya tak tetap tak tersentuh. Kalau tak mau ribet, maka idealnya pemerintah kota menggelar operasi pasar per kelurahan. Dengan begitu akan terasa keadilan dan pemerataannya.
Operasi pasar harus menjadi agenda rutin yang anggarannya harus diperbesar untuk tahun mendatang. Tidak hanya menjadi kegiatan insidentil saat harga sembako naik saja. Sehingga operasi pasar murah tak hanya bertujuan menekan dan menstabilkan harga, tapi memang ditujukan untuk membantu masyarakat kurang mampu di setiap kelurahan.(*)