spot_img
Friday, April 26, 2024
spot_img

Pemkab Malang Fokus Empat Program Prioritas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pembangunan di Kabupaten Malang terus berjalan. Banyak program yang dikerjakan di tahun mendatang. Empat diantaranya masuk dalam program prioritas. Yaitu bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi. Bupati Malang, Drs HM Sanusi menyebutkan, bidang pendidikan akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan.

“Tahun 2023 mendatang, Pemkab Malang akan memberikan bantuan kepada para siswa TK, SD, MI, SMP dan MTs Swasta. Selain itu juga memberikan insentif Rp 500 ribu kepada para guru honorer. Kalau saat ini guru honorer mendapatkan Rp 200 ribu, tahun depan kita tambah Rp 500 ribu. Jadi mereka menerima insentif dalam satu tahun Rp 600 ribu,” urainya.

Pembenahan sekolah – sekolah rusak, juga akan menjadi pembenahan di tahun 2023. Sehingga para siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, akan tetap aman dan nyaman. Sementara di bidang kesehatan, selain memberikan biaya gratis bagi warga yang ingin berobat, juga melanjutkan pembangunan RSUD Kanjuruhan sebagai rumah sakit rujukan penyakit jantung.

“Tahun ini kami memproyeksikan pembangunan rumah sakit jantung yang tanahnya sudah disiapkan seluas tiga hektar. Sedangkan anggaran pembangunannya kerjasama atau kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan. Itu karena anggarannya yang hampir Rp 500 miliar,” ungkapnya. Di bidang layanan kesehatan, Pemkab Malang juga mengoptimalkan layanan di Puskesmas.

Sementara untuk program infrastruktur, Sanusi mengatakan, pembangunan jalan dan pembenahan jalan terus berlanjut. Ada tiga bagian pembangunan jalan di Kabupaten Malang. Pertama, jalan desa yang dibangun melalui dana desa, selanjutnya jalan kabupaten dibangun dengan dana APBD, jalan provinsi dibangun dengan dana APBD Provinsi dan jalan nasional dibangun oleh pemerintah pusat. 

“Yang pasti, semua ini menjadi prioritas kami, karena dengan jalan yang baik maka diharapkan perekonomian di Kabupaten Malang pun semakin baik. Apalagi setelah pandemi berakhir, upaya kita terhadap pemulihan ekonomi akan kami maksimalkan,” katanya. Sanusi menegaskan, untuk pemulihan ekonomi, pihaknya telah menyiapkan program kemudahan permodalan bagi masyarakat.

Wakil Bupati Malang, Drs Didik Gatot Subroto, SH, MH juga mengucapkan hal senada. Dia mengatakan Pemkab Malang menyiapkan anggaran Rp 30 miliar untuk menopang pembiayaan jasa KUR. “Jadi masyarakat yang mendapatkan pinjaman KUR hanya bertanggung jawab mengembalikan pokoknya saja. Sedangkan bunganya dibantu oleh pemerintah,” ungkapnya.

Dengan adanya program ini, Didik pun berharap perkenomian di Kabupaten Malang pun akan cepat pulih, dan para pelaku usaha pun diharapkan dapat bangkit lebih kuat. Selain memberikan bantuan permodalan, ada program prioritas lain yang dikerjakan di tahun 2023. Yaitu zero stunting. Dikatakan Didik, saat ini angka stunting di Kabupaten Malang masing mencapai angka 7,3 persen.

Masih ada 11 ribu balita di Kabupaten Malang mengalami stunting. “Ini juga menjadi program prioritas kami. Tahun depan sesuai arahan bapak Bupati, tidak ada stunting di Kabupaten Malang,” ungkapnya. Dia mengatakan untuk menyelesaikan stunting tidak hanya tanggung jawab Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Tapi menjadi tanggung jawab bersama.

“Jadi semua harus berkolaborasi. Saling mendukung satu dengan lainnya untuk menekan angka stunting ini,” ungkapnya. Dan yang menarik agar program ini berhasil, yaitu adanya pola bapak dan ibu asuh. Mereka akan melakukan pendampingan kepada anak – anak yang stunting. “Seluruh ASN di Pemkab Malang menjadi bapak atau ibu asuh,” ungkapnya.

Selain itu juga ada pola lainnya untuk menekan angka stunting. Diantaranya dengan memberi makanan tambahan kepada anak – anak balita yang stunting, serta memberikan edukasi untuk pola hidup sehat. “Kita kerjakan bersama – sama. Ini dibutuhkan kolaborasi yang serius. Jika semuanya berjalan, insyaAllah akan berhasil,” tutup dia. (ira/mar)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img