spot_img
Monday, July 8, 2024
spot_img

Pj Wali Kota Malang Bersyukur Petani Mudah Dapatkan Pupuk

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka memastikan ketersediaan pupuk bagi para petani di Kota Malang, Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. mengunjungi beberapa titik kios pupuk bersubsidi, Kamis (4/7) kemarin. Bersama dengan Forkopimda Kota Malang, Wahyu mengunjungi Gudang KUD Subur yang ada di Jalan Sekar Putih Kelurahan Wonokoyo dan Toko Anugerah Tani Kelurahan Arjowinangun.

Berdasarkan kunjungan tersebut, Wahyu bersyukur adanya penambahan kuota pupuk subsidi untuk Kota Malang pada tahun ini. Dengan adanya tambahan pupuk subsidi ini, diharapkan masyarakat bisa melaksanakan aktifitasnya dengan lebih baik.

“Alhamdulillah di tahun 2024 ini penambahan pupuk sudah lebih banyak dibandingkan tahun 2023. Menurut petani kurang, tapi sudah ada (pupuk) saja sudah Alhamdulillah,” ujar Wahyu usai kunjungan.

Menurut Wahyu, secara umum penyaluran atau distribusi pupuk subsidi sudah berjalan dengan bagus. Namun demikian, ia juga memahami masih ada sejumlah keluhan yang dirasakan oleh petani. Terutama masalah teknis saat penebusan atau penerimaan pupuk bersubsidi.

Yang utama yaitu proses pembelian yang diharuskan menggunakan aplikasi. Sementara hampir sebagian besar petani notabene tidak familiar dengan hal tersebut. Sehingga pada akhirnya kios-kios atau KUD yang banyak membantu para petani. Selain masalah teknis pembelian pupuk, sejumlah petani juga menginginkan adanya subsidi untuk pupuk jenis lainnya, tidak hanya pupuk Urea dan NPK saja.

“Ini kebijakan pemerintah dan dirasakan petani. Kami akan coba laporkan, mudah mudahan ada kebijakan dari pemerintah untuk bisa menekan harga jual,” tutur Wahyu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi menambahkan, kebutuhan pupuk di Kota Malang sesuai yang sebelumnya diusulkan di e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) adalah sebesar 1.000 ton pada 2024. Dari awalnya hanya diperoleh 500 ton, pada akhirnya ada sebanyak 700 ton yang diperoleh pada tahun ini.

“Harus menggunakan aplikasi itu sebagai kontrol pengawasan pusat, supaya pupuk subsidi tersebut benar benar diterima oleh yang termasuk di e-rdkk atau sesuai dengan target sasaran subsidi,” jelas Slamet. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img