.
Friday, December 13, 2024

Ramadan Momen Meningkatkan Iman dan Takwa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bulan Ramadan menjadi kesempatan untuk meningkatkan ibadah dalam rangka mempertebal iman dan takwa. Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji ketika mengisi khutbah Jumat di Masjid Nurut Taqwa, Jalan Dewandaru, Jumat (17/3) kemarin.


Sutiaji menyebut, kalimat takwa itu memang mudah diucapkan. Akan tetapi pada implementasinya butuh kekuatan dan keimanan. Bahkan selain keimanan, juga perlu ada upaya untuk melaksanakan bagaimana agar menjadi realita. Yakni seperti layaknya salat, ibadah di bulan Ramadan juga butuh istiqomah atau perlu konsistensi.

SAPA: Wali Kota Malang Sutiaji menyapa jamaah Masjid Nurut Taqwa,
usai menjadi khotib Salat Jumat. (MPM-ABI)


“Hari ini (kemarin) insya Allah Jumat terakhir di bulan Syaban menuju bulan Ramadan. Bulan Ramadan juga butuh konsistensi kita untuk menjalankan sebuah perintah Allah yang tidak mudah,” ujar Sutiaji dalam khutbahnya.


Tidak hanya itu, lanjut Sutiaji, ibadah di bulan Ramadan seperti puasa, juga membutuhkan kekuatan ekstra karena durasinya lama. Tidak seperti ibadah lain.


“Salat hanya 3-5 menit selesai. Kalau puasa durasinya sekitar 12 jam. Butuh kekuatan dan emosional. Butuh orang yang punya idealisme, punya cita-cita kehidupan. Orang yang menyadari ada kehidupan setelah kematian nanti,” tutur Sutiaji.


Maka dari itu, Sutiaji berharap umat Islam berbahagia dalam menyambut bulan suci Ramadan. Sebab barang siapa yang senang beribadah terhadap bulan suci Ramadan, maka telah disebutkan bahwa diharamkan jasadnya masuk neraka. Sehingga perlu ditata masing masing untuk menyiapkan aktivitas di bulan Ramadan.


“Di bulan Ramadan ada pahalanya dilipatkan bukan hanya kali 100 tapi sampai 700 kali lipat. Bulan Ramadan itu luar biasa, ada Nuzulul Quran, ada Qiyamul lail, Lailatul Qodar untuk mengejar ketertinggalan keimanan dan ketakwaan dengan umat terdahulu yang ibadahnya sangat lama dibanding kita,” sebut Sutiaji.


Lebih jauh, ditegaskan Sutiaji, hidup di dunia ini hanya sebentar dan perantara saja. Walau mungkin ketika hidup di dunia kondisinya susah, masih ada harapan hidup yang lebih nikmat apabila menjalaninya dengan sabar, yakni di akhirat kelak.


“Golnya orang berpuasa adalah agar bertakwa dan nilai nilai yang tertanam dalam diri kita mendorong untuk husnudzon dengan Allah. Senang Alhamdulillah, ketika sudah juga Alhamdulillah. Karena setelah susah ada kegembiraan dan Allah tidak pernah dzalim pada hambanya. Diuji karena ada tujuannya,” tutup Sutiaji. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img