Malang Posco Media, Malang – Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2025 sebesar Rp 3,5 Miliar. Jumlah ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu anggaran BTT sebesar Rp 5 Miliar.
“Jika hitungannya APBD murni sebetulnya naik. Tahun 2024 anggaran BTT di APBD murni sebesar Rp 3 Miliar. Baru kemudian di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ditambah Rp 2 Miliar. Sehingga total Rp 5 Miliar. Sedangkan tahun depan BTT sesuai usulan di APBD 2025 sebesar Rp 3,5 Miliar,’’ kata Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Malang Dr Yetty Nurhayati.
Ditemui di kantornya kemarin, Yetty mengatakan jika BTT ini disediakan pemerintah untuk mencover beragam hal yang tidak terduga. Salah satunya dikatakan Yetty adalah penanganan bencana.
“Bencana itu kan tidak kejadian yang direncananya. Peristiwanya terjadi tidak terduga-duga. Sudah pasti penanganannya pun tidak direncanakan. Sehingga untuk biaya penanganan dapat menggunakan dari BTT. Kalau menunggu program yang direncanakan dikawatirkan lama ,’’ katanya.
Yetty mengatakan sejauh ini serapan BTT di Kabupaten Malang cukup baik. Terlebih saat ini tahun 2024 ini. Seiring dengan banyaknya kejadian bencana.
“Penanganan bencana di beberapa wilayah di Kabupaten Malang yang sekarang terjadi itu menggunakan BTT. Karena memang sifatnya darurat,’’ ungkap wanita berjilbab ini.
Disinggung berapa serapan BTT di tahun 2024? Yetty mengatakan tidak hafal. Tapi yang jelas, dia menyebutkan sudah lebih dari 70 persen.
“Selain untuk penanganan bencana, BTT ini juga digunakan untuk pengembalian BKK (Bantuan Keuangan Khusus) ke Provinsi,’’ kata Yetty.
Pengembalian tersebut dilakukan jika serapan BKK tidak memenuhi target. Sehingga pemerintah daerah yang menerima BKK tersebut wajib mengembalikan.
“Saat tidak terserap dengan baik, maka BKK tersebut dimasukkan dalam Silpa. Kemudian dikembalikan lagi ke Pemerintah Provinsi melalui BTT tersebut,’’ tandas Yetty.(ira/jon)