spot_img
Saturday, April 26, 2025
spot_img

Tambah Posko Pemenangan, Abah Anton Sosok Dirindukan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Kumandang Shalawat membuka acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang sekaligus dirangkaikan dengan pembukaan Posko Kemenagan ABADI (Abah Anton-Dimyati Ayatullah) di Jalan Letjen Sutoyo Gang 3, Selasa (8/10) malam. Warga dan tokoh masyarakat berkumpul untuk rembug warga, sekaligus menyambut kembalinya Abah Anton ke panggung politik.

Erwin, Ketua RW 03 Kelurahan Lowokwaru, menyatakan kerinduan warga terhadap sosok Abah Anton. Ia berharap Abah Anton bisa kembali memimpin Kota Malang. “Warga Lowokwaru rindu, serindu-rindunya kepada Abah Anton. Kami berharap Abah Anton bisa kembali memimpin dan mengembalikan Kota Malang yang bermartabat seperti dahulu,” ujar Erwin.

-Advertisement- HUT

Posko pemenangan ABADI ini cukup berbeda. Sebab, posko ini merupakan tempat tinggal warga setempat yang ikhlas untuk dijadikan tempat memenangkan ABADI. Yakni milik warga bernama Teti Irawati. Wanita itu juga turut menggerakkan dukungan dari masyarakat setempat. “Saya ingin Abah Anton kembali, saya sediakan rumah saya untuk posko kemenangan, semoga menang,” tegas Teti.

Sementara itu, merespon besarnya dukungan dari masyarakat, Abah Anton menyampaikan apresiasinya yang tinggi. Kehadirannya pun bukan atas inisiatif pribadi, melainkan karena permintaan warga yang menginginkan pemimpin yang tulus dan peduli dengan kebutuhan masyarakat. “Saya tidak meminta, tetapi masyarakat yang mengundang saya untuk hadir. Mereka ingin melihat pembangunan Kota Malang kembali bermartabat,” beber Abah Anton.

Dalam kesempatan itu, Abah Anton juga menegaskan pentingnya sinergi antara ulama dan umara, serta visi membangun Kota Malang yang sejahtera. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya blusukan dan mendekatkan diri kepada masyarakat. “Saya ingin Malang menjadi kota yang baldatun tayyibatun warobbun ghafur. Pemerintah bukan raja, tetapi pelayan masyarakat. Pemimpin harus adil dan tahu persoalan rakyatnya,” harapnya.

“Dulu setelah dilantik, saya langsung turun ke lapangan, bukan untuk pencitraan, tapi untuk benar-benar mendengar dan memahami masalah yang dihadapi warga. Kepala daerah itu harus menyelesaikan dirinya secara ekonomi, sehingga tidak mencari keuntungan dari jabatan,” pungkasnya. (ian/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img