Malang Raya Berlomba-Lomba Siapkan Atlet dan Sarana Prasarana
MALANG POSCO MEDIA-Pemda di Malang Raya mulai bersiap tatap Porprov Jatim 2025 mendatang. Sebagai tuan rumah bersama, Malang Raya menyiapkan atlet dan sarana prasarana untuk pesta olahraga terbesar di Jatim ini.
Untuk diketahui, Porprov Jatim rencananya digelar pertengan 2025. Kepastian waktu pelaksanaannya belum diumumkan, namun diperkirakan antara Juli, Agustus dan Oktober 2025.
Pemkot Malang melalui Disporapar di tahun 2024 ini mulai berbenah. Dimulai dari GOR Ken Arok.
Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan Kota Malang di 2024 ini akan melakukan banyak perbaikan di pusat arena olahraga tersebut. Mulai dari sarana penunjang, seperti pagar dan penerangan dalam gedung, hingga fasilitas arena olahraga.
“Kami akan melakukan revitalisasi lapangan tenis, kemudian di GOR Ken Arok. Beberapa arena seperti bola voli, bola basket, arena panjat tebing, hingga dua arena voli pantai di area GOR,” jelasnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Pengerjaan perbaikan kualitas venue ini dikatakan Baihaqi, akan berlangsung di tahun 2024 dan 2025. Venue yang menjadi perhatian khusus dari Pemkot Malang yang digunakan dalam penyelenggaraan cabor atletik.
Pasalnya, cabor yang diproyeksikan menggunakan Stadion Gajayana ini, memiliki banyak sekali catatan. Sehingga, perbaikan lintasan lari dan atletik, baru bisa dilaksanakan di awal tahun 2025.
“Apabila Stadion Gajayana ini sudah selesai sentuhan perbaikannya, maka Kota Malang sudah bisa dikatakan hampir siap seluruhnya. Karena di Kota Malang ini, nanti akan berpusat di Stadion Gajayana,” jelasnya.
Sementara itu, untuk beberapa cabor Porprov Jatim, Disporapar sudah berkomunikasi dengan pihak lain. Yakni institusi maupun pihak swasta, yang memiliki venue yang mumpuni dan dapat digunakan sebagai venue perlombaan dalam Porprov Jatim.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Lanal Malang, Korem 083/Bdj hingga ke pihak swasta seperti Unggul. Di Malang ini juga banyak, pihak yang memiliki venue dan bisa dimanfaatkan untuk digunakan dalam penyelenggaraan lomba sesuai cabor yang dibutuhkan dalam Porprov 2025 nanti,” lanjut Baihaqi.
Sementara ini, satu venue yang belum mendapatkan kepastian akan digunakan adalah velodrome. Aset tersebut merupakan bangunan milik Pemprov Jawa Timur, yang berdiri di tanah milik Pemkot Malang.
“Jadi untuk rehabilitasi atau perawatan velodrome ini, kami tidak bisa langsung melakukan. Namun, saat ini kami terus berkomunikasi dengan Pemprov Jatim, terkait proyeksi rehabilitasi velodrome selanjutnya,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa untuk besaran anggaran dalam gelaran Porprov IX 2025 di Kota Malang belum dapat dipastikan. Proses pembahasan baik di internal Disporapar, serta kolaborasi dengan KONI Kota Malang dan Pemkot Malang terus dilakukan.
Termasuk upaya penambahan pembangunan venue untuk sepatu roda di GOR Ken Arok. “Saat ini, kami masih terus membahas dan merapatkan. Untuk nominal besaran anggarannya belum bisa dipastikan. Termasuk, upaya pengajuan lintasan sepatu roda ini juga masih kami usulkan melalui proposal ke pusat,” terangnya.
Saat ini, ia juga berkomunikasi dengan KONI Kota Malang untuk persiapan, pembinaan hingga rekrutmen atlet yang akan bertanding. Dalam kurun waktu yang ada, ia berharap persiapan para atlet ini bisa semakin matang.
“Nantinya di tahun 2024 ini juga akan ada beberapa event olahraga yang digelar, sebagai bentuk pembinaan dan persiapan para atlet. Harapannya ini bisa memberikan pengalaman dan jam terbang atlet, untuk siap memberikan yang terbaik di Porprov 2025 nanti sebagai tuan rumah,” kata dia.
Begitu juga dengan Kabupaten Malang. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) beserta KONI Kabupaten Malang tak hanya berharap sukses mengukir prestasi, namun juga sukses sebagai penyelenggara.
Dikatakan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang Firmando Hasiholan Matondang, sejauh ini infrastruktur keolahragaan di Kabupaten Malang berupaya dituntaskan. Utamanya yang berpotensi untuk dijadikan venuen dalam Porprov nanti.
“Berkaitan dengan infrastruktur tetap kita tuntaskan. Mudah-mudahan bisa menambah anggaran juga terdekat dari PAK (Perubahan Anggaran Keuangan),” kata Formando.
Dia menyebutkan penyelesaian yang diperlukan di antaranya GOR Indoor di kompleks Kanjuruhan yang dinilai belum tuntas seratus persen. Selain itu kolam renang indoor yang membutuhkan perawatan. “GOR kalau diperkirakan saat ini kurang 15-20 persen. Sedangkan kolam renang itu perlu perawatan seperti pada pompa dan beberapa fasilitas dasar,” jelas Mando, sapaannya.
Mando menyebut bahwa Kabupaten Malang melalui rapat koordinasi bersama KONI Malang Raya telah mengusulkan 20 cabang olahraga (cabor) yang akan dilangsungkan di Kabupaten Malang sebagai tuan rumah. Oleh sebab itu, infrastruktur keolahragaan menurut dia haruslah layak dan mendukung.
“Kemarin mengusulkan melalui koordinasi KONI 20 cabor. Tapi masih usulan. Di antaranya voli pantai, selam, gulat. Intinya cabor yang memang atletnya potensial untuk meraih medali dari Kabupaten Malang kita usulkan. Ada gulat, taekwondo, belajar dari Porprov di Sidoarjo kemarin,” kata dia. Pihaknya berusaha menyiapkan venue terbaik. Keputusan akhirnya, kata Mando, masih menunggu KONI Jawa Timur.
Dikatakannya, untuk GOR Kanjuruhan sendiri nantinya dimungkinkan untuk beberapa cabor. Hal ini karena beberapa cabor dapat diselenggarakan secara bergantian tergantung jadwal yang ditetapkan. “Kami berharap cabor andalan bisa dipertandingkan di sana. Selain sukses prestasi atlet juga kita ingin sukses sebagai penyelenggara,” katanya.
Beberapa cabor unggulan yang dimaksud, seperti gulat, taekwondo, senam. Meski pusatnya di Kecamatan Kepanjen, Mando menyebut beberapa cabor juga diusulkan di beberapa lokasi di luar Kepanjen. Seperti halnya dayung, Mando mengatakan telah mengusulkan untuk dilaksanakan di Waduk Karangkates. Ditanya mengenai kesiapan anggaran untuk menyempurnakan venue olahraga, Mando tak menyebutkan secara gamblang. Ia mengatakan bahwa sangat wajar ada keterbatasan karena tahun 2024 ini bersamaan dengan momen Pemilukada.
“Mungkin bisa melalui PAK nanti ada dukungan lagi. Dan semoga 2025 besok ada penambahan untuk menyempurnakan fasilitas,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua KONI Kabupaten Malang Rosyidin menyampaikan saat ini fokus utama KONI Kabupaten Malang adalah mempersiapkan atlet dalam beberapa pelatihan. Dukungan anggaran yang diusulkan disebut juga belum turun dari Pemkab Malang.
“Sudah diajukan untuk persiapan bantuan cabor, puslat, tahun 2024, masih menunggu, dana belum turun. Untuk yang diajukan kemarin sekitar Rp 20 miliar. Tapi belum tahu disetujui sampai berapa,” ucap Rosyidin.
Sedangkan mengenai venue, pihaknya berharap infrastruktur olahraga di Kabupaten Malang bisa mendukung prestasi atlet kebanggaan.
“Usulan di sini kan 20 cabor nanti terbagi di masing-masing kecamatan yang ada GOR-nya dan dekat dengan hotel, yang banyak memang di Kepanjen,” papar dia.
Sementara itu KONI Kota Batu mendapat anggaran pada Porprov Jatim 2023 lalu senilai Rp 5,5 miliar. Sedangkan untuk anggaran Porprov 2025 mendatang diperkirakan akan lebih besar lagi.
Namun secara pasti, KONI Kota Batu belum memastikan jumlahnya. Sebab, pelaksanaan Porprov 2025 masih dalam rentang waktu yang cukup lama. Kendati demikian, sejumlah persiapan sarana dan prasarana sudah dilakukan untuk mengusulkan anggaran sesuai kebutuhan.
“Anggaran untuk Porprov 2025 di Kota Batu sendiri belum kami pastikan jumlahnya. Karena dianggarkan pada tahun 2025. Nanti dari KONI Batu mengajukan anggaran sesuai kebutuhan, seperti pembangunan sirkuit BMX, pembenahan GOR dan stadion,” ujar Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ariwahyudi.
Saat ini, KONI Kota Batu sedang tahap mempersiapkan 14 venue yang layak digunakan, sehingga anggaran kebutuhan untuk pelaksanaan Porprov 2025 nantinya dapat diperhitungkan. Di sisi lain, anggaran disebut Sentot juga berasal dari KONI Jatim.
“Kami masih menunggu koordinasi dengan KONI Jatim terkait apa yang dipersiapkan di Batu. Karena kalau Porprov anggarannya dibantu dan disiapkan oleh KONI Jatim,” imbuhnya sembari mengatakan, anggaran juga berasal dari APBD seperti Porprov 2023.
Dilanjutkan Sentot, selain pembangunan dan pembenahan sarana venue, penyesuaian kebutuhan anggaran juga meliputi jumlah kontingen atlet yang mengikuti Porprov 2025.
Diketahui beberapa venue yang akan dipergunakan seperti Stadion Brantas. Namun masih jauh dari kata tuntas. Sedangkan, pergelaran Porprov diperkirakan mulai pertengahan tahun 2025.
Dengan problem tersebut, lanjut Sentot bila Stadion Brantas bukan satu-satunya dikejar untuk kepentingan Porprov 2025 mendatang. Ia juga menyebut bila perbaikan stadion tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Sementara itu, untuk latihan para atlet membutuhkan tempat yang layak, termasuk pemain sepak bola dan cabang olahraga (cabor) lainnya.
“Jika Stadion Brantas tidak dapat dipergunakan hingga Porprov dimulai, KONI Kota Batu akan mencari venue yang lain dan pantas digunakan sebagai tuan rumah Porprov. Dengan alternatif lain mungkin memakai Lapangan Agro Kusuma. Tapi nanti dari PSSI dan Pemprov akan melihat kelayakan untuk kompetisi,” urainya.
Sedangkan venue sudah dipersiapkan di antaranya GOR Gajah Mada, GOR Ganesha, dan perhotelan yang memiliki fasilitas untuk cabor. Beberapa cabor nantinya seperti tarung derajat, wushu, tenis meja, dan gulat. Kemudian Esport di Lippo Plaza Batu.
“Sebagain besar sudah kami persiapkan untuk Porprov. Oleh karena itu, kami dan tim tetap bekerja keras bagaimana bisa menjadi tuan rumah terbaik,” kata dia.
Ia berharap agar Pemda memastikan keberlanjutan pembangunan Stadion Brantas guna persiapan Porprov Jatim. (rex/tyo/eri/van)