MALANG POSCO MEDIA, MALANG– SMA Surya Buana Malang kembali menggelar kegiatan studi visual. Kali ini dilakukan di Balai Pengujian Instrumen Jeruk dan Buah Subtropika (BPSI Jestro), Batu pada Senin (2/9).
Studi Visual merupakan program integrasi dari beberapa mata pelajaran yakni Kimia, Biologi, Matematika, Bahasa Jawa, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Ekonomi yang menitikberatkan pada proses pembelajaran secara langsung.
Kepala SMA Surya Buana, Ahmad Zain Fuad, S.Si., S.pd., M.Pd. mengatakan, studi visual tersebut dimulai dengan pengenalan terhadap BPSI Jestro sebagai pusat penelitian dan pengembangan jeruk serta buah subtropika lainnya. Siswa diperkenalkan dengan berbagai varietas jeruk yang dibudidayakan di tempat tersebut. “Siswa juga mendapatkan penjelasan mengenai teknik budidaya yang digunakan mulai dari proses pemilihan bibit unggul, penanaman, pemeliharaan, hingga panen yang tepat,” ujar Zain.
Setelah sesi pengenalan, siswa diajak berkeliling kebun untuk melihat secara langsung proses budidaya jeruk. Mereka menyaksikan bagaimana tanaman jeruk dirawat dengan menggunakan teknologi terkini yang ramah lingkungan. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para ahli agronomi yang bertugas di BPSI Jestro, menambah wawasan mereka tentang pertanian modern.
“Tidak hanya sebatas budidaya, siswa juga diberikan materi mengenai pengolahan jeruk menjadi berbagai produk turunan yang memiliki nilai tambah. Di antaranya adalah pembuatan jus, manisan, hingga minyak esensial. Siswa juga diajarkan tentang pentingnya inovasi dalam pengolahan produk agar dapat bersaing di pasar global,” imbuhnya.
Selain itu, siswa diajak untuk memahami pemanfaatan jeruk dalam kehidupan sehari-hari, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Mereka diajarkan bagaimana jeruk dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi, serta pentingnya pengelolaan agribisnis yang berkelanjutan.
Kegiatan studi visual ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung yang bermanfaat bagi siswa SMA Surya Buana, khususnya dalam memahami pentingnya agribisnis dan inovasi dalam pertanian. “Harapannya setelah siswa menerima materi tersebut yakni mampu memahami dan mengamalkan ilmu yang didapat serta mengintegrasikan cabang ilmu sesuai jangkauannya masing-masing. Sehingga bisa menjadikan manfaat untuk dunianya sehari-hari,” pungkasnya. (hud/udi)
