spot_img
spot_img
Friday, September 27, 2024
spot_img
spot_img

Umbul Sengkaring Donomulyo Mengering, Krisis Air Melanda

Berita Lainnya

Berita Terbaru

spot_img

Sumber Air Kering, Pertama Kali Terjadi dalam 100 Tahun Terakhir

MALANG POSCO MEDIA – Sumber air utama warga  Tulungrejo Donomulyo, Umbul Sengkaring  mengering. Selain susah payah hadapi krisis air, warga bertanya-tanya fenomena itu. Sebab  mengeringnya Umbul Sengkaring  ini baru pertama kali terjadi dalam waktu 100 tahun terakhir.

Akibat Umbul Sengkaring mengering, kekeringan pun melanda Dusun Tulungrejo Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo. Lahan pertanian warga terancam. Diperkirakan ratusan hektare lahan pertanian masyarakat berpotensi gagal panen. 

Pantauan Malang Posco Media, kemarin sempat terjadi hujan gerimis. Namun tak mengatasi masalah kekeringan.

Petugas dari Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Malang kemarin juga  memeriksa dan observasi, termasuk penyebab Umbul Sengkaring itu mengering.

Sementara ini  masyarakat memenuhi kebutuhan air  sehari-hari dengan  memanfaatkan bantuan dari pemerintah. Termasuk pasokan air dari BPBD Kabupaten Malang   untuk mandi dan konsumsi warga.

Kepala Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo, Nuryadi mengatakan Umbul Sengkaring mengering   sejak 11 hari yang lalu. Akibatnya 867 KK terdampak kesulitan air bersih.  

 Ini sumber penghidupan satu-satunya untuk Tulungrejo. Warga pun sedih.

“(11 hari kekeringan) tidak pernah hujan. Tadi aja gerimis (kemarin), tapi tidak hujan,” tambahnya.

Aliran irigasi hingga sumber air Umbul Sengkaring mengering secara perlahan-lahan. Selain berdampak untuk kebutuhan sehari, juga berdampak ke tanaman petani, yang mayoritas menanam padi.

Bahkan, kata Nuryadi dampaknya ke lahan pertanian hingga di luar Desa Tulungrejo. Bagi petani yang terlanjur ada tanaman, terancam gagal panen.

“Ini yang  sudah tanam ini petani masih berusaha mencari air di sekitar. Tapi di sekitar situ gak ada air, ya akan gagal panen. Kalau yang di sana kayaknya gagal panen (di hilir). Sekitar 170 hektare yang gagal panen kalau nanti tidak segera dialiri air,” ujar kepala desa, sendu.

Alternatifnya, lanjut Nuryadi, masyarakat usaha sendiri. Juga memanfaatkan dropping air bersih dari BPBD, Dinsos, pemdes untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarkat.

Sementara itu salah seorang warga setempat,  Samirin sedang berusaha menggali aliran irigasi agar muncul  air. Kemudian dipompa menggunakan mesin air untuk bisa naik ke pipa yang menuju arah rumahnya.

“100 tahun  tidak pernah kekeringan seperti ini. Air untuk mandi dan konsumsi selama ini ya dari sumber ini (Umbulan Sengkaring),” ucap pria berusia 60 tahun itu.

Bantuan dari pemerintah dirasa cukup. Namun, untuk berusaha seperti membuat tahu tempe ia merasa kesulitan karena masalah air.

“Ya, memenuhi kalau untuk sehari-hari, mandi. Tapi kalau untuk usaha bikin tahu tempe sudah (kesulitan.red) karena memanfaatkan dari sumber,” tambah Samirin.

Anis Sudianto, Pendamping Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo yang juga datang observasi menyampaikan, hasil pengkajiannya ada pendangkalan sungai yang signifikan dan jenis batu di area Umbul Sengkaring mudah runtuh.

“Akibatnya aliran air  encari arah lain,” kata dia usai mengbobservasi gua-gua.  Dari hasil opservasi itu, tindaklanjutnya dimungkinkan ada pengurukan dan dibuat DAM. Supaya, kata Anis, air tidak menerobos ke gua-gua atau rongga-rongga yang ada.

Bupati Malang, HM Sanusi langsung menangapi masalah ini. “Sudah. Sekarang Dinas SDA sudah di sana. Sudah survei. Penyebabnya apa ini sedang dilihat. Sekarang ada laporannya,” kata dia saat ditemui  kemarin sore. (den/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img