MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Tradisi menyedikan takjil hingga menu berbuka selalu melekat di bulan suci Ramadan. Salah satunya adalah Masjid An Nur Kota Batu yang berada di Jalan Gajah Mada. Tepat di seberang Alun-alun Kota Batu.
Pada Ramadan 1443 hijriah ini, Masjid An Nur Kota Batu menyediakan ratusan porsi makanan untuk berbuka dan takjil. Menu tersebut tentunya disiapkan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dan membatalkan puasanya di masjid terbesar di Kota Batu tersebut.
Takmi Masjid An Nur, H. Ibrahim Solehudin mengatakan bahwa menyediakan makanan dan takjil untuk berbuka sudah menjadi tradisi di Masjid An Nur Kota Batu. Hal itu juga menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Alhamdulillah tahun ini kebijakan akibat pandemi Covid-19 sudah lebih longgar. Pasalnya masyarakat Kota Batu sudah hampir seluruhnya vaksin, sehingga tradisi berbagi dengan menyediakan menu berbuka dan takjil bisa dilaksanakan dalam bulan suci Ramadan kali ini,” ujar Ibrahim kepada Malang Posco Media.
Untuk tahun ini mulai tanggal 3 April hingga 3 Mei, panitia menyiapkan 500 porsi dan takjil untuk berbuka untuk hari biasa dan 700 porsi untuk hari Sabtu dan Minggu. Dengan dana didapat dari warga dan takmir. Buka bersama ini tidak hanya bagi warga Batu, namun juga ada warga dari luar kota batu ketika berwisata ke Kota Batu.
“Menu setiap hari yang akan disajikan berbeda. Ada gule, rawon, sop, sayur asem, soto dan kare. Menu yang disediakan dimasak sendiri oleh pengurus beserta remaja masjid setiap harinya. Panita menyembelih tiga ekor sapi untuk daging selama sebulan,” bebernya.
Salah satu warga, Ari Aji menyampaikan rasa syukurnya pada Ramadan kali ini. Pasalnya warga Kelurahan Sisir ini bisa kembali menjalankan salat tarawih berjamaah dan menikmati menu berbuka dan takjil yang disediakan oleh Masjid An Nur.
“Senang bulan suci kali ini kita bisa salat berjamaah kembali. Apalagi An Nur Kota Batu melanjutkan tradisinya dengan menyiapkan menu berbuka dan takjil bagi umat muslim, sehingga bisa dimanfaatkan bagi warga atau wisatawan untuk membatalkan puasanya,” ungkap Ari.
Dengan adanya menu berbuka dan takjil yang disediakan, membuat banyak warga dan wisatawan yang salat Maghrib di An Nur. Bahkan saat suara bedug terdengar dan disusul adzan, semua orang bergegas berbuka dengan memakan takjil yang ada. Selesai salat Maghrib, jamaah kembali antre dengan menerapkan untuk menyantap menu berbuka. (eri)