spot_img
Thursday, May 2, 2024
spot_img

Infrastruktur Rusak Diterjang Lahar Dingin Gunung Semeru, BPBD Lakukan Pendataan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media –  Jembatan Kloposawit di Desa Kloposawit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Kamis (18/4) malam.

Selain jembatan Kloposawit, sejumlah jembatan lainnya juga putus terdampak derasnya aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru, seperti Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono dan jembatan gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian. Untuk itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang terus melakukan pendataan terhadap kerusakan infrastruktur akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Kepala Dusun Pancut, Desa Kloposawit, Hariyandi di Lumajang, Jumat menjelaskan jembatan yang baru berusia kurang dari satu tahun itu mengalami kerusakan pada sisi tertentu. Sehingga tidak dapat digunakan sebagai jalur penghubung ke Desa Tumpeng.

Ditambahkan, jembatan Kloposawit yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada September 2023 itu merupakan jembatan baru yang dibangun sebagai pengganti jembatan sebelumnya yang juga roboh akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Juli 2023.

“Jembatan tersebut mengalami kerusakan pada bagian sisi dengan aspal penyambung yang roboh, meskipun secara keseluruhan jembatan masih utuh. Namun, kondisi itu membuat jembatan tidak dapat dilalui karena berbahaya,” tuturnya.

Jembatan Kloposawit yang berada di Desa Kloposawot, Kecamatan Candipuro tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter dan dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun. Namun, derasnya aliran lahar dingin yang menerjang di bawah jembatan menyebabkan Jembatan Kloposawit yang merupakan akses penghubung antar-desa itu harus terputus kembali pada 18 April 2024.

“Situasi banjir pada Kamis (18/4) malam itu telah menyebabkan jembatan lintas di desa kami putus dan tidak dapat dilewati lagi. Kami mohon perhatian masyarakat untuk mencari jalur alternatif,” ujarnya. (ntr/nug)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img