spot_img
Thursday, May 9, 2024
spot_img

Urban Farming, Bagikan 13 Ton Kompos dan 110 Bibit Tanaman

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang membagikan13 ton pupuk kompos dan 110 bibit tanaman kepada sejumlah elemen masyarakat,  di TPA Supit Urang, . Kamis (25/4) kemarin. 

Belasan ton pupuk kompos dan ratusan bibit tanaman itu terwujud berkat kerjasama DLH dengan TP PKK Kota Malang.

“Terima kasih kepada DLH atas kolaborasinya. Dari rencana awal itu hanya dibagikan 2 Ton pupuk kompos, ternyata sekarang bisa sampai 13 ton,” ujar Pj Ketua TP PKK Kota Malang Hanik Andriani Wahyu Hidayat.

13 Ton pupuk kompos ini dibagikan kepada masyarakat yang diwakili TP PKK di tingkat kelurahan dan kecamatan. Tiap kelurahan mendapatkan 200 kilogram pupuk kompos, sementara untuk tingkat kecamatan mendapatkan 300 kilogram pupuk kompos.

“Dengan kompos ini, tentu akan mendukung program urban farming yang sedang digencarkan saat ini,” tegas Hanik.

Sementara untuk 110 bibit tanaman penghijauan diberikan kepada 13 sekolah adiwiyata, lalu 110 bibit pohon produktif kepada 13 RW Kampung Proklim di Kota Malang. Tidak hanya itu, juga sekaligus dilakukan uji laboratorium air limbah untuk umum secara gratis.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman Widjaya menjelaskan, kegiatan ini  salah satu rangkaian untuk memperingati HUT ke-110 Kota Malang. Selain cocok untuk peningkatan kegiatan urban farming, hasil pengolahan pupuk kompos dari DLH diakui Rahman memang sangat potensial.

“Jumlah besarannya rata rata bisa 3,5 ton sampai 4 ton per hari. Kalau sesuai PDRD per 1 Januari 2024, sudah dimasukkan dalam potensi retribusi jasa umum. Kurang lebih hampir 19 ton yang sudah kami produksi, ini kami bagikan dulu secara gratis kepada semua penggerak PKK 5 kecamatan Kota Malang dan 57 kelurahan. Harusnya kan bisa kami jual sebagai potensi retribusi, tetapi ini kami berikan free,” ungkap Rahman.

Ia menyebut, selama ini pihaknya juga telah secara rutin membagikan pupuk kompos meski dengan jumlah yang relatif lebih kecil. Sebab, juga banyak permintaan dari pelaku usaha maupun pelaku kegiatan lain untuk kebutuhan kompos tersebut.

“Artinya salah satu bentuk produksi hasil persampahan ini sudah terdistribusikan kepada seluruh lapisan di Kota Malang ini. Jika dijual, potensi retribusinya per tahunnya disekitar Rp 300 juta sampai Rp 350 juta,” tandasnya. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img