spot_img
Monday, July 1, 2024
spot_img

Kadishub Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra; Membeli Layanan, BTS Butuh Proses

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Isu kemacetan di Kota Malang tidak ada habisnya menjadi keluhan warga. Bahkan di 2022 lalu, Kota Malang dinobatkan menjadi kota keempat termacet di Indonesia. Salah satu solusi yang kini akan direalisasikan untuk mengurangi kemacetan adalah realisasi transportasi publik dengan skema Buy The Service (BTS).

Ini menjadi salah satu buah pikir dari Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, R Widjaja Saleh Putra. Kepada Malang Posco Media, Jaya, sapaannya membeberkan upaya keras Pemkot Malang agar bisa menggoalkan rencana tersebut tahun ini juga. Seperti apa skemanya? Apa yang melatarbelakangi dan seperti apa progresnya? Berikut wawancaranya dengan wartawati Malang Posco Media, Sisca Angelina.

MPM: “Solusi mengatasi kemacetan yang sekarang sedang banyak dibicarakan adalah penyediaan transportasi publik dengan skema Buy The Service atau BTS. Bisa dijelaskan?”

JAYA: “BTS adalah skema kita membeli layanan. Layanan akan disediakan dan kita membeli layanan itu. Layanan ini adalah layanan transportasi publik. Jadi nanti sistemnya lelang, pengusaha transportasi yang bisa menyediakan sesuai spresifikasi yang kami minta bisa menawarkan jasanya. Itu yang kami beli”.

MPM: “Bentuknya seperti apa nanti? Apa armada bus atau mini bus?”

JAYA: “Ya bentuknya nanti bisa seperti itu (bus). Tapi jika kami kaji lebih baik menggunakan armada angkutan umum kota seperti sekarang. Tapi di upgrade. Jadi angkot ini nanti ada AC, GPS dan komputer. Sopirnya pun kami gaji sesuai UMK”.

MPM: “Lalu apakah gratis untuk menaikinya?”

JAYA: “Itu yang akan kami upayakan. Pekan lalu, Pemkot Malang mempresentasikan skema ini ke Kemenhub RI. Harapannya skema BTS di Kota Malang ini, mendapat bantuan subsidi anggaran, agar transportasi darat dengan skema ini bisa gratis. Ini seperti di Solo”.

MPM: “Lalu bagamana nasib-nasib sopir angkot?”

JAYA: “Kami tidak akan meninggalkan mereka. Skema ini sudah kami komunikasikan dengan teman-teman pemilik jasa kendaraan transportasi juga sopir-sopir angkot. Merekalah nanti yang akan jadi sopirnya. Jika ada angkutan baru, sopir angkot yang dulu itu yang kami pekerjakan”.

MPM: “Progress realisasi BTS di Kota Malang sekarang seperti apa?”

JAYA: “Setelah pertemuan dengan Kemenhub minggu lalu, mereka Direktorat Perhubungan Darat mengagendakan melakukan kunjungan ke Kota Malang. Mereka mau lihat sendiri seperti apa kajian BTS bisa diterapkan. Butuh proses memang. Harapannya bisa tahun ini realisasi”.

MPM: “Selain BTS, dalam waktu dekat apalagi yang hendak Dishub lakukan untuk atasi kemacetan?”

JAYA: “Dalam waktu dekat ini kami ingin fokus mengatasi macet di wilayah Kecamatan Kedungkandang. Khususnya di pertigaan Jalan Mayjen Sungkono- Jalan KH Malik Dalam. Di sana akan kami rekayasa lalin secepatnya. Kajian-kajian sudah kami lakukan. Tinggal eksekusi saja. Kami yakin bisa atasi masalah kemacetan ini. Perlahan tapi pasti”. (ica/mar)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img