spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Selesai 2022, Batu Andesit Kayutangan Zona Tiga Mulai Rusak

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG –  Batuan andesit yang berada di dekat monumen Chairil Anwar dan monumen lokomotif Trem di Kayutangan kondisnya rusak. Terlihat, batuan tersebut tidak hanya retak-retak namun juga ada bagian yang pecah.

Hal ini cukup disayangkan, pasalnya batuan andesit itu sebenarnya baru selesai dibangun pada akhir 2022 lalu atau baru berusia dua tahun, pembangunan zona tiga.

“Kurang tahu persisnya mulai kapan rusaknya. Kalau sebulan mungkin ada ya. Ya cukup disayangkan karena daerah ini cukup ramai, bisa berpengaruh ke (wisata) Kayutangan,” ujar Erwin salah satu warga sekitar kepada Malang Posco Media, Senin (8/7) kemarin.

Menurut catatan Malang Posco Media, batuan andesit itu merupakan salah satu bagian dari proyek penataan Kayutangan yang termasuk dalam zona tiga. Penataan itu juga dilakukan setelah pada tahun 2020 sebelumnya, batuan andesit itu mengalami kerusakan besar.

Batuan andesit itu diganti dengan yang baru dan di bawahnya diberikan perkerasan. Selain perbaikan batu andesit, dalam proyek penataan itu juga terdapat penataan pedestrian, saluran, andesit dan aspal. Di pedesterian sekitarnya, ditambahkan street furniture lokal untuk mempercantik kawasan tersebut. Penataan itu menelan anggaran sekitar Rp 6 miliar.

Terpisah, Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kerusakan tersebut. Pihaknya akan segera menghitung seberapa besar kerusakannya dan segera melakukan perbaikan.

“Secepatnya akan kami lakukan perbaikan. Nanti akan kami hitung dulu volumenya dan akan dicarikan andesit pengganti,” ujar Dandung.

Menurut Dandung, ada faktor yang menyebabkan batuan andesit tersebut bisa rusak. Yakni adalah tingginya volume kendaraan belakangan ini di Kayutangan. Karena volume kendaraan ini tinggi, menyebabkan terjadinya kemacetan yang dinilainya menambah beban yang harus ditopang oleh batuan tersebut.

“Kalau kemacetan dia tertunggu agak lama disitu kan bebannya lebih berat. Pengaruh juga kemacetan itu. Kualitasnya sudah bagus, sebenarnya sudah sesuai standartnya kalau untuk jalan kota gitu, jadi memang beban kendaraan,” terang dia.

Jika luasan yang rusak sudah diketahui, pihaknya akan mengalokasikan anggaran perbaikan atau pemeliharaan jalan. Ia yakin anggarannya dipastikan tidak besar, karena bagian yang rusak hanya kecil. “Sedikit, cuma satu lokasi aja. Paling kami ganti hanya berapa meter saja andesitnya,” tutupnya. (ian/aim)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img