spot_img
Monday, July 1, 2024
spot_img

Wapres Dorong Kemajuan Perekonomian Pesantren di Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penguatan sumber daya pondok pesantren terus didorong Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH. Ma’ruf Amin. Hal itu disampaikan dalam peresmian kegiatan pertemuan atau halaqah pondok pesantren se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Asy-Sadzili Pakis Kabupaten Malang Jumat (28/6), kemarin.

Di kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pesantren ini sudah memiliki banyak potensi. Khususnya dalam penggalakan program One Pesantren One Product (OPOP).

“Saya melihat sudah banyak potensi yang luar biasa di pesantren ini. Bahkan ada beberapa pesantren yang berhasil mencetak orang-orang yang tidak hanya bergerak di dunia agama, juga di bidang perekonomian dan ilmu pengetahuan,” sebutnya.

Ia juga menjelaskan, penting ke depannya ada sebuah korporasi yang bisa menyatukan pesantren di kawasan Jawa Timur ini. Melalui korporasi ini, bisa saling berbagi dan bertukar informasi, hingga saling mendukung berupa stok produk yang dihasilkan dan dibutuhkan.

“Saya melihat di beberapa daerah ini sudah ada korporasi, seperti di Karanganyar dan Jombang. Tentu kami berharap hal ini semakin banyak, sehingga bisa juga ada di daerah lain, seperti di Malang ini,” lanjutnya.

Ketua YPS Asy-Sadzili Gus Drs. H. Abdul Mujib Syadzili, M.Si, mengatakan kekuatan pesantren menjadi bingkai perkembangan ekonomi negeri. Pasalnya, pondok pesantren ini berbeda dengan perekonomian yang lainnya.

“Melalui halaqah ini, pengurus pondok pesantren dan perguruan tinggi se-Jawa Timur berkumpul untuk membahas konsep pengembangan perekonomian pesantren,” bebernya.

Melalui musyawarah yang dilakukan, diharapkan ada sebuah kesepakatan dan kesepahaman. Nantinya hal ini yang menjadi pedoman bersama, untuk bisa memajukan perekonomian santri dan pondok pesantren.

“Hal ini nanti juga akan ditandatangani oleh Wapres RI, dalam pengembangan perekonomian pesantren. Melihat dari OPOP sendiri, sangat banyak hasil karya atau produk yang sudah dipasarkan di tingkat kota, provinsi, nasional hingga ekspor,” jelasnya.

Ia mengatakan, bahwa di Mesir terdapat kopi rempah yang cukup terkenal. Namun, hal yang disayangkan ini adalah bahan dasar semuanya berasal dari Indonesia. Sehingga perlu adanya hilirisasi, sehingga produk yang terekspor bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

“Melalui kegiatan halaqah ini, dibahas potensi dan bentuk mendorong kekuatan perekonomian di luar negeri menjadi kekuatan di dalam negeri dari dunia pesantren,” pungkasnya. (rex/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img