Malang Posco Media – Seorang dokter hewan yang merupakan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, Drh R.D. Wiwiek Bagja, menjelaskan bahwa daging dari hewan ternak yang mengalami stres sebelum dipotong memiliki risiko tinggi terinfeksi bakteri dan mudah membusuk, sehingga tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
“Hewan stres dagingnya akan berbeda, cepat terinfeksi, cepat basi, busuk. (Pada hewan) gelap matanya, ada juga yang pucat,” kata dia, Jumat (14/7).
Wiwiek yang juga konsultan independen dalam bidang kesejahteraan hewan, menyatakan bahwa stres pada hewan ternak dapat berasal dari perlakuan manusia, seperti saat hewan dipindahkan dari tempat peternakan ke tempat pemotongan atau bahkan sebelum disembelih.
Wiwiek menekankan pentingnya menjaga kesejahteraan hewan atau animal welfare. Menurutnya, hal ini mengacu pada lima kebebasan terkait kesejahteraan hewan yang dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia.
Kebebasan tersebut meliputi kebebasan hewan dari haus dan lapar, memperoleh makanan yang sesuai, serta bebas dari ketidaknyamanan seperti panas berlebihan saat terkena sinar matahari. Selain itu, hewan juga harus bebas dari rasa sakit dan memiliki kebebasan untuk mengekspresikan perilaku alami mereka.
“Masyarakat enggak paham kesejahteraan hewan contohnya hewan ditarik-tarik sebelum disembelih. Sapi kan tidak bisa naik (ke kendaraan), disuruh loncat, stres,” tutur Wiwiek.
Selain itu, dalam upaya menjamin kesejahteraan hewan maka Pemerintah menerbitkan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yakni sertifikasi atau bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya hygiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan.(ntr/mpm)