spot_img
Sunday, May 5, 2024
spot_img

Malaysia Siap dan Waspada Terhadap Penyakit X, KKM Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyatakan telah bersiap serta meningkatkan kewaspadaan mereka menghadapi potensi munculnya penyakit X, mengacu pada pengalaman sebelumnya dalam penanganan kasus seperti COVID-19 hingga MERS-CoV.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, saat berbicara di Putrajaya pada Kamis, menegaskan bahwa infrastruktur kesehatan di negara itu terus ditingkatkan guna siap menghadapi potensi ancaman kesehatan di masa mendatang.

Meski munculnya penyakit X tetap menjadi perhatian, ia menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan kepanikan berlebih menyebar di kalangan masyarakat.

Muhammad Radzi Abu Hassan menekankan bahwa “Penyakit X”, yang kini menjadi sorotan dunia, adalah terminologi yang dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2018. Terminologi tersebut merujuk pada suatu jenis patogen yang belum dikenal, tetapi memiliki potensi untuk menimbulkan pandemi global.

Menurutnya, WHO memperkenalkan istilah ini untuk mengalihkan perhatian dari penelitian yang berfokus pada satu jenis virus ke pendekatan yang lebih menyeluruh terhadap berbagai klasifikasi virus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas global dalam persiapan respons, menekankan pada pendekatan yang adaptif serta memperkuat kesiapsiagaan global terhadap potensi Penyakit X.

Walaupun sifat dan waktu munculnya Penyakit X masih belum dapat ditebak dengan pasti, banyak ahli kesehatan yang telah menyatakan keprihatinannya atas potensi dampak dari penyakit misterius tersebut, tambahnya.

Ia juga menyampaikan bahwa, jika dibandingkan dengan COVID-19 yang memiliki angka kematian yang relatif rendah, diperkirakan Penyakit X memiliki potensi penularan yang cepat mirip campak, serta dapat menimbulkan risiko kematian seperti yang terjadi pada penyakit Ebola.

Penularan Penyakit X dapat berasal dari beragam sumber, salah satunya adalah melalui cara zoonotik, yaitu transmisi infeksi dari hewan ke manusia.

Ia menambahkan, tingkat penyebaran penyakit tersebut diperkirakan akan meningkat dengan bertambahnya interaksi antara manusia dan hewan. Hal ini diperparah dengan mobilitas manusia antar negara yang kini semakin tidak terbatas dan mudah.

Untuk kesiapsiagaan  menghadapi penyakit yang belum diketahui itu, ia mengatakan rencana pandemi yang komprehensif, perluasan kampanye vaksinasi dan penyediaan peruntukan khas pandemi penting seperti disarankan WHO.

Begitu pula dengan pemantauan terus-menerus, tindakan proaktif, penggunaan antibiotik yang rasional, tindakan pengendalian, kerja sama internasional. Selain juga pendekatan “One Health” yang menekankan hubungan manusia, hewan, dan kesehatan lingkungan merupakan komponen penting untuk menguatkan kerja sama berbagai disiplin. (ntr/mpm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img