spot_img
Friday, May 3, 2024
spot_img

Pipa Jebol, Mobil Terperosok, Ribuan Warga Sulit Air Bersih

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Rekayasa Lalin, Kendaraan Tonase Besar Dilarang Lewat Ranugrati

Minta Maaf, Perumda Tugu Tirta Kirim Air ke Pelanggan

MALANG POSCO MEDIA- Ribuan warga  Kota Malang hampir seharian, Jumat (19/4) kemarin kesulitan mengakses air bersih. Gara-garanya satu pipa transmisi air  milik Perumda Tugu Tirta Kota Malang bocor di Jalan Ranugrati Kota Malang. Pipa yang  bocor sejak pukul 03.00 WIB  dini hari itu juga menyebabkan  satu unit mobil terperosok akibat aspal terkelupas. Arus lalu lintas (lalin) di sekitar kawasan Ranugrati macet.

Setelah mobil itu selesai dievakuasi, sejumlah petugas pun melakukan perbaikan dengan mengganti pipa baru. Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyempatkan  melihat secara langsung penanganan pipa bocor tersebut. Berdasarkan pengamatannya Wahyu menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan pipa itu sampai bocor.

“Ini akumulasi kemarin, terpicu dengan pengalihan pengaturan lalin. Jadi kendaraan berat pada libur lebaran kemarin dialihkan dan seperti truk tronton besar itu kecenderungan melewati jalan ini. Karena jalan-jalan mulai exit tol kan dilarang. Mau masuk dikeluarkan, akhirnya keluar dari Sawojajar kembali di sini,” terang Wahyu.

Beban kendaraan tonase berat yang sering melewati di jalan itu memicu struktur tanah yang ada dibawahnya. Sayangnya, pipa yang ada di bawahnya itu tidak cukup karena ternyata juga telah berusia tua.

“Ini sudah lama, sudah 30 tahun. Karena tanahnya ini juga sudah 30 tahun, maka berongga,” tambahnya.

Oleh karena itu, Wahyu pun meminta kepada sejumlah dinas terkait melakukan penanganan. Untuk Dinas Perhubungan, ia meminta segera berkoordinasi dengan kepolisian atau Satlantas Polresta Malang Kota  guna  melakukan pembatasan kendaraan bertonase berat.

Sementara Perumda Tugu Tirta diminta  mempercepat pekerjaan perbaikan pipa bocor. Jika memungkinkan, sebelum waktu Salat Jumat bisa terselesaikan.

“Kemudian saya minta pak Kadis PUPRPKP untuk segera menyelesaikan (finishing), kembali memadati lagi agar tidak berongga dan kemudian segera diaspal. Insya Allah tiga sampai empat hari selesai,” harap Wahyu.

Pipa jenis PVC yang pecah itu berukuran 12 dim atau 300 mili. Kemudian, saat ini penanganannya dengan mengganti pipa baru ukuran panjang enam  meter jenis HDPE. Diperkirakan, akibat pipa bocor ini ada sekitar 3.000 hingga 5.000 SR (sambungan rumah) yang terdampak dan kesulitan air bersih.

Sedikitnya tujuh kelurahan dari tiga wilayah terganggu aliran air bersih selama masa perbaikan tersebut. Yakni seperti wilayah Kelurahan Sawojajar, Lesanpuro, Madyopuro, Polehan, Bunulrejo, Kotalama hingga Bumiayu dan sekitarnya.

Plt Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Handi Priyanto  menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, baik pelanggan maupun masyarakat yang terganggu akibat perbaikan pipa bocor tersebut. Perbaikan pipa bocor ini menggunakan satu alat berat agar bisa terselesaikan lebih cepat.

“Agak luas ini, karena ini kan di pertigaan. Yang terdampak itu seperti Polehan sampai Rampal, kemudian Sawojajar sampai Bumiayu terdampak, karena ini memang kami matikan. Sumbernya dari Wendit, nanti kalau sudah selesai perbaikan akan kembali normal, karena kami hidupkan,” jelas Handi.

Selama masa perbaikan, Perumda Tugu Tirta juga menyediakan pasokan air bersih melalui empat kendaraan tangki. Pelanggan bisa sewaktu-waktu meminta untuk dikirimkan air bersih dengan menghubungi call center 08113550800.

Ia menyadari saluran pipa transmisi di beberapa titik di Jalan Ranugrati memang cukup rawan terganggu akibat banyaknya kendaraan tonase besar yang lewat di atasnya. Dia berharap dari dinas terkait bisa melakukan pembatasan kendaraan tonase besar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra menjelaskan, Jalan Ranugrati merupakan ruas jalan dengan kategori kelas II dimana harusnya hanya dilewati kendaraan kecil dan sedang. Namun realitanya, jalan ini banyak dilewati kendaraan kelas III seperti truk.

Hal ini mempengaruhi kekuatan jalan memperberat perawatan jalannya. Selain di Ranugrati, ada beberapa jalan lain yang mengalami hal serupa.

“Yaitu di Jalan Ki Ageng Gribig dan Mayjen Sungkono. Itu kelas jalan untuk kelas II tapi dilewati oleh kendaraan Kelas III. Karena ini resiko, maka nanti kami akan koordinasi oleh Forum LLAJ koordinasi dengan Provinsi Jawa Timur dan seterusnya untuk mencari solusnya. Untuk sementara ini kami berupaya komunikasi dengan kepolisian untuk membatasi kendaraan berat,” tandasnya.

Sementara itu upaya rekayasa  lalin dilakukan jajaran Polresta Malang Kota untuk  mengurai kemacetan akibat perbaikan dan penggantian pipa bocor milik Perumda Tugu Tirta di Jalan Ranugrati, kemarin.

Caranya dengan melakukan rekayasa arus lalin dari arah dari barat Jalan Ranugrati dibelokkan ke kiri menuju Jalan Sawojajar. Sedangkan yang dari arah timur diarahkan  lurus terus sehingga kendaraan dari kedua arah tetap berjalan lancar.

Kepala Sub Unit Keamanan dan Keselamatan (Kasubnit Kamsel) Polresta Makota Ipda Saiful Husein menjelaskan  rekayasa lalin agar tetap lancar.

Selain itu, Traffic light di Jalan Ranugrati sementara dialihkan menjadi lampu flash untuk mengurangi kemacetan. “Karena kalau dihidupkan maka akan terjadi kemacetan, sehubungan hanya ada dua jalur,” jelas Saiful.

Rencana rekayasa lalu lintas tersebut dilaksanakan selama  dua hingga empat hari sembari melihat proses pengerjaan perbaikan pipa.

Ia menjelaskan, pipa yang bocor tersebut akan diganti dengan pipa yang baru, sehingga dibutuhkan upaya pengerukan jalan sekitar enam meter di sekitar lokasi kebocoran pipa.

“Nanti melihat pelaksanaan penggantian saluran yang bocor diganti yang baru. Oleh karena itu dua sampai empat hari ke depan kami akan melakukan rekayasa lalin  sembari menunggu proses pengeringan juga,” tuturnya. Kemudian, demi memaksimalkan proses perbaikan dan pengeringan, sementara kendaraan besar seperti bus dan truk  yang bermuatan tonase besar dialihkan ke jalan lain. Baik arah Tol Madyopura maupun sebaliknya dari arah Ranugrati. “Semua kendaraan bertonase besar seperti bus dan truk dialihkan tidak melewati Ranugrati. Dari arah barat bisa diarahkan untuk melewati Jalan Sulfat. Sedangkan dari arah timur, mulai simpang Madyopuro diarahkan ke selatan melewati Kedungkandang. Untuk pengalihannya bisa empat sampai lima  hari ke depan,” tuturnya. (ian/mg1/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img