MALANG POSCO MEDIA – Tragedi Kanjuruhan menyimpan duka terdalam bagi Elmiati. Ia kehilangan dua orang terkasih dalam hidupnya. Suaminya Rudi Hariyanto dan anaknya Muhammad Virdi Prayoga yang masih berusia tiga tahun menjadi korban meninggal dunia.
Elmiati, warga Sumpil Gang 2 Kota Malang ini awalnya masuk Stadion Kanjuruhan dengan bahagia. Salah satu buktinya, adalah video TikTok ketika dia dan Virdi berada di tribun sempat viral.
Ia masih sangat ingat ketika anaknya Virdi sempat bersemangat menyambut laga. Virdi datang dengan tampilan anyar selepas potong rambut. “Paginya dia minta potong rambut. Gaya potongannya pinggir pendek, belakang panjang,” kenang Elmiati.
Dia mengatakan, untuk pertandingan tersebut dialah yang mengajak suami dan anaknya. Sejak jauh hari, tiket juga sudah dipesan.
“Saya dan saudara-saudara. Saya juga ke Kanjuruhan baru tiga kali itu dan biasanya memang diajak ke tribun 13. Kalau gak nonton di stadion, ya selama ini di televisi,” katanya.
Kini dia merasa trauma. Karena kehilangan dua anggota keluarganya, yang juga senang menonton sepak bola. “Nggak, saya nggak mau lagi, trauma. Ingat suami dan anak. Tapi kalau benci sama sepak bola, nggak,” tambah Elmiati.
Ia lantas berkisah saat kejadian. Menurut dia, semula baik-baiknya saja dan menyenangkan sampai laga usai. Mereka masih menyaksikan aksi di lapangan, termasuk ketika pemain Arema FC ke tengah lapangan.
“Masuk ke tribun juga tertib. Tapi, pas laga usai, saat suporter mulai masuk ke lapangan, suami saya mengajak pulang,” kata dia.
Lantas ketika sudah berjalan menuju pintu 13, gerbang masih tertutup. Padahal suporter sudah menumpuk. Tidak berapa lama, ketika gas air mata sudah ditembakkan dan memenuhi tribun, pintu dibuka.
“Tapi hanya satu saja. Sempit hanya bisa dua orang bergantian. Sedangkan yang antre sudah banyak. Suami saya duluan, lalu ada orang di belakangnya baru saya. Waktu dorong-dorongan itu, saya terpisah. Nggak tahu lagi suami dan anak saya,” jelasnya.
Setelah itu dia bertemu keponakannya. Elmiati meminta bantuan keponakannya mencari suami dan anaknya. Sementara, dia kembali ke tribun dengan kondisi asap sudah mulai menghilang.
“Saya sudah ditolong orang, kembali ke tribun. 30 menit setelah kejadian. Ketika saya ketemu ponakan, saya minta mencari. Setelah itu dia kembali, katanya ‘om’ (suaminya) aman. Dia nenangin, sudah di parkiran. Terus saya disuruh menunggu di tribun saja,” tambahnya.
Saat sudah tenang, pintu tribun juga sudah mulai lengang, dia bertemu dengan saudaranya yang lain. Tapi kala itu dia diminta untuk memberikan foto anaknya.
“Katanya mau diberikan ke polisi, mau diberikan ke grup Arema untuk mencari posisinya. Tapi saya dapat kabar sudah di RSUD Kanjuruhan,” ungkap dia.
Dia lantas ke RSUD Kanjuruhan. Rernyata Virdi berada di kamar jenazah. “Sudah menimggal, di kamar mayat,” kata dia.
Setelah itu, dia mendapati kabar pula, suaminya sudah meninggal di RS Wafa Husada. Ia terpukul. Elmiati kini harus menghadapi kehidupan bersama putri sulungnya, Virzinia Caynanda Billa yang masih kelas 2 SMP. “Untuk kejadian ini, setidaknya harus ada keadilan,” tandasnya. (ley/van)