.
Saturday, December 14, 2024

Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Deklarasikan Penolakan Diatasnamakan dalam Aksi Apapun

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, menegaskan bahwa tidak ingin dikaitkan dengan aksi apapun. Hal itu disampaikan oleh 28 keluarga atau kerabat korban meninggal Tragedi Kanjuruhan yang berdomisili Kota Malang, Kamis (2/2) sore.

Perwakilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Hari Prasetyo menjelaskan, ada tiga poin penting yang ditekankan. Hal ini untuk merespons kericuhan yang terjadi saat penyampaian aspirasi Arek Malang di depan Kantor Arema FC, Minggu (29/1) lalu.

“Intinya kami menegaskan bahwa tidak terlibat, dan mendesak agar tidak mengatasnamakan keluarga korban atas aksi apapun. Kami di sini menyampaikan bahwa kami tidak meminta keadilan yang seperti apa, untuk proses hukum kami sudah sepenuhnya menyerahkan kepada aparat penegak hukum,” jelasnya.

28 perwakilan dari keluarga korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan itu, juga mengikrarkan tiga poin yang dipimpin oleh Arif yang merupakan ayah dari korban atas nama Astrid Nafisa Putri. Poin pertama adalah, meminta agar menghapuskan kesenjangan ekonomi dan kesehatan, bagi keluarga korban.

Selanjutnya, mereka meminta agar keluarga korban tidak dijadikan tameng atau senjata dalam aksi yang bermuatan atas kepentingan golongan tertentu. Dan terakhir, pihak keluarga hanya ingin diperhatikan kesejahteraannya saat ini dan jangka panjang serta siap mengikuti seluruh proses hukum yang ada.

Menambahkan hal tersebut, salah satu keluarga korban yang juga hadir Wiyono mengatakan bahwa korban ini sudah terlalu sedih. Pikiran dan hati keluarga masih bimbang dan belum bisa sepenuhnya tegar, karena masih banyak yang diselimuti trauma.

“Anak saya yang mengantar kakaknya pulang sampai ke rumah saat Tragedi Kanjuruhan itu, masih kadang pingsan kalau mendengar nama almarhum kakaknya. Sementara itu, dari pihak kepolisian dan pemerintah sudah banyak peduli. Khususnya Bapak Kapolsek dan Kapolres, yang langsung mengerahkan anggotanya ke rumah kami dan mempedulikan kami,” bebernya.

Dirinya merasa berat hati, apabila masih ada suara-suara yang menuntut lebih kepada pihak-pihak yang sudah berupaya bertanggungjawab. Oleh karena itu, ia bersama dengan seluruh perwakilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang hadir, mengajak menjaga kedamaian dan kondusivitas di Kota Malang.

“Kami tidak bisa menuntut terlalu berlebihan, karena mereka sudah banyak memberi kepada kami. Oleh sebab itu, kami menolak dengan tegas, pihak-pihak yang memanfaatkan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan demi kepentingan kelompok atau pribadinya,” tandasnya. (rex/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img