MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Entah apa yang ada di benak Juanda Fernando, 20 tahun. Pemuda asal Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara tersebut diduga nekat berbaring di atas rel Jalan Mahakam Kota Malang, Jumat (19/4) pagi. Ia meregang nyawa setelah dilindas KA Arjuna Ekspress.
Peristiwa ini membuat warga sekitar atau pemilik kios-kios di sekitar TKP kaget. Masduki, 54, salah satu warga sekitar mengaku melihat KA Arjuna Ekspress jurusan Malang – Surabaya berhenti saat melintas di rel tersebut. Persisnya di belakang bangunan Hotel Dewarna Sutoyo.
“Ada kereta melintas dari arah Selatan ke Utara dan tiba-tiba berhenti. Saat itu, saya sempat mencari tahu ternyata ada seseorang sudah dilindas kereta,” katanya. Dilihatnya, tubuh korban sudah terpotong menjadi dua bagian. “Melihat kondisi korban yang mengenaskan, sepertinya sengaja berbaring atau tidur di atas rel,” terangnya.
Informasi ada korban tertabrak KA pun terdengar oleh anggota Satlantas Polresta Malang Kota. Beberapa petugas lalu lintas dan Polsekta Klojen tiba di TKP. Mereka melakukan olah TKP termasuk mengevakuasi jenazah Juanda Fernando bersama relawan Malang. Mayatnya dimasukkan ke kantong jenazah.
Polisi dan relawan juga melakukan pencarian bagian tubuh korban yang mungkin masih ada di TKP hingga benar-benar tidak ketinggalan. Usai dinyatakan tidak ada bagian tubuh korban yang ketinggalan, jenazah dibawa ambulans ke IKF RSSA Malang. Polsekta Klojen mengaku masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsekta Klojen, Kompol Syabain Rahmat Kusriyanto mengatakan warga sekitar sangat familiar dengan pemuda itu. Sebelum peristiwa tragis ini terjadi, Juanda Fernando diketahui sudah seminggu berada di sekitar lokasi. “Korban juga membawa tas ransel berisi dompet, HP serta laptop,” ungkapnya.
“Korban ini juga biasa tidur di bagian belakang salah satu warung di sekitar lokasi kejadian. Biasanya, korban tidur di bangku luar warung. Sepertinya pemilik warung tidak tahu, karena kondisi warung masih tutup ditinggal mudik,” tambah Syabain. Pihaknya mengaku berusaha menghubungi keluarga korban.
“Untuk proses visum dan menunggu keluarganya datang, jenazah masih disimpan di IKF RSSA Malang,” tegasnya. Dari hasil penyelidikan polisi, KA Arjuna Ekspress jurusan Malang-Surabaya ini sendiri, juga baru berangkat dari Stasiun Kota Malang untuk menuju Surabaya. (rex/mar)