spot_img
Saturday, May 4, 2024
spot_img

Gerkatin Peringati Hari Bahasa Isyarat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar bukan berarti penyandang tuna rungu tak bisa berkarya. Kemarin, di Pendopo Agung Kabupaten Malang. Sejumlah penyandang tuna rungu mampu berlenggak lenggok di atas catwalk. Dengan gemulai dan penuh semangat mereka memperagakan busana.

Mereka beraksi saat acara peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional tahun 2022 yang digelar DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin) Jatim. Selain fashion show, peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang mengusung tema ‘Bahasa Isyarat Menyatukan Kita’, ini juga menampilkan aksi pencak silat.

“Semua yang tampil ini anak – anak kita, dari masing – masing DPC Gerkatin se-Jatim,” kata Ketua DPD Gerkatin Jatim, Maskurun. Dia mengatakan peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2022 ini digelar di Kabupaten Malang setelah dua tahun tak diselenggarakan karena Covid – 19.

“Kami sebelumnya melakukan koordinasi, menawarkan kepada teman – teman DPC Gerkatin, yang siap menggelar. Alhamdulillah Kabupaten Malang bersedia, dan akhirnya terselenggara kegiatan ini di Pendopo Agung Kabupaten Malang ini,” kata wanita yang akrab disapa Yuyun, kemarin.

Event yang digelar ini dikatakan Yuyun bukan event biasa. Selain menjadi ajang ekspresi para anggota Gerkatin, juga menjadi ajang mempererat tali silahturahmi.Itu karena mereka yang datang tidak hanya dari Kabupaten Malang tapi dari seluruh Jatim. Total mereka yang datang sekitar 1.300 orang.

“Semua yang mengisi acara, MC, peragaan busana, atraksi silat, sampai dengan pembaca doa semuanya adalah tuna rungu. Ini sebagai bukti, kami bisa,” urai wanita asli Kota Kediri ini. Kepala Dinas Sosial Jatim, Dr. Alwi M. Hum memberikan apresiasi acara itu. Menurutnya, kemampuan para tuna rungu ini sama seperti orang biasa.

“Ini luar biasa buat teman – teman kita, para tuna rungu yang tergabung dalam Gerkatin untuk mengaktualisasi bakatnya,” katanya. Alwi mengatakan, jika selama ini mereka penyandang disabilitas mendapatkan pembinaan dari pemerintah. Tidak hanya pemerintah provinsi, tapi juga pemerintah daerah.

Bupati Malang, HM Sanusi yang sempat membuka kegiatan ini berharap semoga dari pelaksanaan Pekan Tuna Rungu Internasional dan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang diperingati setiap tanggal 23 September, akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa mendukung identitas linguistik dan keragaman budaya secara global. (ira/mar)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img