spot_img
Wednesday, May 22, 2024
spot_img

SMPN 14 Malang Ikut Lestarikan Budaya Lokal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Tari Nasional dan Hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 14 Malang menggelar pertunjukan kesenian tari dan Bantengan, Kamis (3/5) kemarin. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman sekolah ini sebagai bentuk mengintegrasikan kurikulum Merdeka dengan kearifan lokal Kota Malang.

Kepala SMPN 14 Malang, Umi Kulsum, S.Pd menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya sekadar sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah pembelajaran yang mendalam tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Ia berharap, melalui inisiatif semacam ini, siswa dapat menjadi agen perubahan yang membangun kesadaran akan pentingnya keberagaman budaya dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Selain itu untuk mengidentifikasi aspek standar kompetensi dasar sebelum menentukan materi.

“Dengan antusiasme yang tinggi dari siswa dan dukungan penuh dari guru serta orang tua, pertunjukan ini sukses menjadi momentum penting dalam perjalanan pendidikan di SMPN 14 Malang, memperkuat komitmen sekolah dalam menerapkan kurikulum merdeka yang relevan dan berwawasan lokal,” ujar Umi Kulsum.

Ia juga menjelaskan, dalam kegiatan ini siswa yang mengikuti seni rupa menampilkan kesenian seni rupa yang diwujudkan dalam beberapa karya seperti aksesoris, pagelaran, tari dan aksesoris panggung.

Begitu juga dalam konteks pendidikan, seni dalam pendidikan mengedepankan sebuah keindahan dan tata aturan yang menempatkan kesenian kedalam sebuah kesenian yang bisa dinikmati dalam berbagai situasi.

“Tujuan kegiatan ini selain siswa melakukan kegiatan akhir pembelajaran, siswa juga diperkenalkan kearifan lokal dan pembelajaran kontekstual yang berdasarkan dengan. Kemajuan teknologi,” imbuhnya.

Umi Kulsum juga berharap, dari kegiatan ini memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya mengimplementasikan pembelajaran seni budaya ke dalam kesenian khas daerah yaitu seni bantengan. Sehingga memberikan pemahaman bahwa kesenian bantengan tidak selalu dipandang dari segi tradisi yang berbau hal mistis. Namun bisa dipandang dari segi keindahan dan disiplin ilmu seni yang diintegrasikan dengan pembelajaran seni budaya. “Ini kegiatan yang sangat menarik. Bagaimana membuat sebuah pertunjukan dengan mengimplementasikan pembelajaran seni budaya dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Yaitu pembagian peran dalam manajemen produksi sesuai gaya belajar dan minat peserta didik,” (hud/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img