spot_img
Friday, May 17, 2024
spot_img

Hidup di Kos-Kosan, Jangan Arogan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – ‘Matikan Mesin’, ‘Lebih Sopan Anda Turun,’ ‘Bebas Knalpot Brong.’ Warning-warning seperti ini sering kita jumpai di gang-gang kawasan perumahan padat penduduk di Malang Raya. Bila tidak diperhatikan akan rawan persoalan, bahkan konflik. Karena itu, peringatan-peringatan itu wajib dipatuhi siapa pun.

Jangan meremehkan aturan-aturan yang sudah disepakati di satu wilayah. Apalagi sampai melawan dan melanggarnya. Buntutnya bisa berujung penutupan akses jalan. Seperti kasus yang terjadi di Jalan Joyo Mulyo Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru.

Diduga gara-gara anak kos tak pernah mematikan mesin motornya saat melintasi gang, membuat akses jalan ke rumah kos ditutup oleh salah seorang warga. Ia merasa geram dengan aksi anak kos yang dinilai tak patuh dan mengganggu kenyamanan warga.

Beruntung kasus penutupan akses jalan tunggal itu bisa dimediasi pihak Kelurahan Merjosari dan berakhir damai. Kedua pihak sama-sama sepakat untuk mematuhi dan menjalankan kesepakatan. Tak ada lagi mesin motor menyala saat melintasi akses jalan yang ditutup tersebut.

Sekilas kasus-kasus di atas tampak kecil. Tapi bila dibiarkan bisa menjadi persoalan besar. Konfliknya pun bisa melebar bukan hanya antar warga, tapi juga melibatkan anak-anak kos yang berasal dari berbagai daerah. Kasus di Joyo Mulyo ini bisa menjadi pelajaran bagi semua. Pemilik kos dan warga juga sama-sama memahami hak dan kewajiban yang harus ditaati.

Sekecil apapun aturan dan tindakan yang dilakukan idealnya sudah menjadi keputusan perangkat terkecil di lingkungan itu dan diketahui perangkat RW bahkan kelurahan. Sehingga aturan-aturan yang ditetapkan menjadi hukum yang harus dipatuhi bersama. Jangan sampai memutuskan dan bertindak sendiri-sendiri yang justru rawan konflik antar personal.

Pemilik kos, dimanapun juga harus punya tanggungjawab lebih terhadap lingkungan, khususnya lingkungan dimana kos-kosan itu berada. Tanggungjawab itu meliputi kenyamanan, keamanan, kebersihan, termasuk perilaku anak-anak kos di lingkungan sekitarnya. Jangan sampai pemilik kos hanya menerima anak kos, tapi cuek terhadap perilaku anak-anak kosnya. Salah satunya adalah etika mengendarai motor di lingkungan sekitar.

Tak bisa dipungkiri, keberadaan anak kos juga mendatangkan rezeki bagi warga. Warga butuh anak kos, anak kos juga butuh warga. Karena itu kedua belah pihak harus sama-sama saling memahami hak dan kewajibannya. Jangan arogan. Apalagi melawan warga. Bahaya!(*)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img