spot_img
Thursday, May 16, 2024
spot_img

Kirab dan Peringatan Tahun Baru Islam; Kembali Semarak Setelah Vakum Dua Tahun

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H diperingati dengan semarak. Ini peringatan pertama secara massal setelah pandemi Covid-19. Kemeriahannya tampak di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Di Kota Malang diperingati ribuan orang dalam kirab di Alun-Alun Kota Malang. Agenda bertajuk Semarak Muharram 1444 H diselenggarakan PCNU Kota Malang bersama Takmir Masjid Agung Jami’ Kota Malang, Sabtu (30/7) kemarin.

Peringatan ini melibatkan sekitar 1.000 orang. Mereka berasal dari berbagai sekolah yang berada di bawah LP Ma’arif NU. Selain siswa, guru juga ikut.

Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqunnajah mengatakan agenda ini disambut sangat antusias masyarakat. Pasalnya setelah vakum selama pandemi, agenda ini kembali menggugah semangat masyarakat.

“Jadi tujuannya menyambung tali silaturahmi, serta membahagiakan masyarakat yang semangat merayakan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 Hijriah ini,” ungkapnya.

Agenda ini juga diharapkan kembali membangkitkan antusias masyarakat. Khususnya dalam memperingati hari-hari besar Agama Islam.

Kirab juga dimeriahkan penampilan kostum unik dari MI Nurul Huda Mulyorejo. Kesiswaan MI Nurul Huda Mulyorejo, Endang Sampurnaningsih mengatakan pihaknya memang sudah menanti adanya agenda seperti ini.

Pasalnya selain merayakan hari besar Islam, juga mendorong kreativitas siswa. Seperti pernak-pernik yang dipakai para siswa yang mengikuti kirab.

“Kami mengusung tema kebersamaan. Kami di sini ingin menunjukkan, meskipun berbeda-beda tetapi tidak menghalangi persatuan. Dan ini kami wujudkan bahwa perbedaan bisa juga disatukan,” cerita Endang.

Kostum dan pernak-pernik yang digunakan para siswa  merupakan hasil buah tangan siswa yang dikerjakan selama sehari, Jumat (29/7) lalu. Dibantu dengan para guru yang bertanggung jawab yakni Anisatul Hamidah dan Rafena Angelina.

“Persiapannya tidak banyak, tapi antusiasnya sangat luar biasa. Harapannya nanti bisa terus ada kegiatan serupa yang bisa diikuti para siswa,” tandasnya.

Sementara itu di Kepanjen, ribuan Jamaah Al Khidmah  memenuhi Jalan Sultan Agung Kepanjen kemarin pagi. Mereka merayakan  Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah. Dipimpin KH Muhammad Adib Fanani, para jamaah mengawali peringatan itu dengan pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW.

Seluruh jamaah khusyuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.  Mereka juga sangat bersemangat menyerukan kalimat-kalimat Allah SWT. Mengingat ini merupakan kali pertama  keluarga besar Jamaah Al Khidmah  kembali menggelar kegiatan, setelah dua tahun pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto juga hadir mewakili Bupati Malang HM Sanusi yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya Didik bersyukur karena keluarga besar Jamaah Al Khidmah  kembali bisa berkumpul memperingati Tahun Baru Islam. “Setelah dua tahun pandemi Covid-19, jamaah Al Khidmah istirahat. Hari ini bisa berkumpul kembali di Kepanjen berhikmah kepada Allah untuk menyampaikan kalimat-kalimat Allah,” urai Didik.

Dia mengatakan kegiatan ini bisa berlangsung karena ridho Allah SWT. Didik berharap seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan aman.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini menguraikan, bahwa kegiatan yang dihadiri oleh ribuan jamaah Al Khidmah  ini tak sekadar untuk memperingai Tahun Baru Islam. Namun juga menjadi ajang silahturahmi sekaligus terciptanya kerukunan antarumat. Menurutnya kerukunan umat merupakan salah satu modal besar dalam membangun kehidupan bermasyarakat.

 “Sebagai umat Islam menjadikan Bulan Muharram sebagai salah satu bulan yang istimewa. Karena di bulan inilah terjadi perubahan besar peradaban islam menuju ke arah yang lebih baik,” jelasnya.

Spirit itu pula dikatakan Didik hendaknya dapat terus digelorakan dalam setiap momen pergantian tahun Hijriyah. Yang mana tahun yang akan dilalui lebih spesial. Tahun yang akan dilalui titik  introspeksi diri, titik untuk bersyukur.

Menurut Didik, banyak ujian yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang. Mulai dari datangnya berbagai bencana alam, Covid-19 yang mewabah hingga Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Namun demikian  dia tetap bersyukur karena  seluruh masyarakat sabar dan tangguh menghadapinya. Dan berkeyakinan bahwa ujian yang diberikan Allah SWT ini adalah sebuah jalan agar semakin dekat dengan Allah.

“Hal ini juga harus dimaknai bahwa ujian akan menjadikan umat Islam lebih baik dari sebelumnya. Menjadi umat yang selalu bertawakal  dan tidak berhenti berikhtiar di jalan Allah,’’ tandasnya. (rex/ira/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img