MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Menjelang Peringatan Hari Disabilitas Internasional pada Sabtu (3/12), Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Ar- Roihan Lawang menggelar Seminar Parenting dan Pelatihan GPK (Guru Pendamping Khusus) pada Jumat (2/12) di MIT Ar- Roihan Lawang.
“Alhamdulillah, setiap tahun kami selalu menggelar berbagai acara untuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Tahun ini kami juga membuat lomba-lomba ABK agar anak-anak juga memiliki kesempatan menunjukan bakat minatnya,” kata Kepala MIT Ar-Roihan Lawang, Lailil Qomariyah, M.Pd.
Kegiatan diawali dengan seminar parenting dengan mengambil tema “Pengasuhan ABK di Rumah dengan Metode Terapi Perilaku”. Seminar ini menghadirkan Psikologis Klinis Anak dan Remaja Klinik Psikologi Beloved Kanti Malang Amelia Aziz Daeng Matadjo, M.Psi., Psikolog.
Dalam seminarnya yang diikuti oleh seluruh wali murid MIT Ar – Roihan Lawang dan masyarakat ini, ia menjelaskan tentang tata cara mengasuh ABK di rumah dengan pola pendidikan yang menarik dengan tetap memikirkan produktifkan pada anak. Sehingga tumbuh kembang anak juga baik.
“Peran orang tua dalam mendidik ABK di rumah sangat penting. Dengan mendidik anak secara tepat, otak anak dapat bekerja dengan benar dan anak menjadi lebih bahagia. Ketika anak bahagia, mereka belajar dengan lebih cepat,” imbuhnya.
Tidak hanya peran orang tua saja yang penting, peran guru di Madrasah juga menjadi aspek yang sangat krusial. Dua aspek inilah yang menjadi program utama MIT Ar-Roihan Lawang dalam memberikan perhatian khusus kepada ABK. Salah satunya memberikan pelatihan kepada para GPK MIT Ar-Roihan Lawang dan sekitarnya dengan menghadirkan dua pemateri ahli Sains Terapan Fisioterapis, yakni Tugiyo, SST.FT dan Dionisius Wismahi Purwasito, S.Tr. Fis dari RSJ Lawang.
Dengan mengambil tema “Fisioterapi Untuk ABK Dengan Hambatan Motorik” pelatihan tersebut diikuti lebih dari 60 peserta. Para peserta ini mendapatkan ilmu tentang terapis untuk menangani para siswa ABK. Ada beberapa tips atau cara yang diberikan oleh pemateri untuk menumbuhkan sensor motorik para ABK.
Diantaranya, mengajak anak aktif bergerak sesuai pola, libatkan banyak mainan (jika kognitif anak bagus) dan durasi latihan 2-3 jam perhari bisa pagi dan sore. Semakin sering semakin bagus, terus berulang. “Pelatihan ini sangat penting bagi GPK ketika mereka mendampingi anak- anak berkebutuhan khusus. Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini, mereka bisa bertindak lebih cepat dengan memberikan pertolongan pertama bagi ABK yang membutuhkan penanganan di Madrasah,” ucap Lailil Qomariyah.
Sementara, pada acara puncak Peringatan Hari Disabilitas Internasional dilaksanakan pada Sabtu (03/12) pagi. Acara akan dimulai dengan pemecahan Rekor Muri dengan menggelar senam/ flashmob Kita Bisa. Senam tersebut nantinya akan diikuti oleh seluruh siswa ABK YLPI Ar – Roihan mulai dari RA/TK, Madrasah dan sekolah – sekolah yang memiliki siswa ABK se- Malang Raya di Griya Bina Lawang.
Selain itu, Madrasah segudang prestasi ini akan menyelenggarakan beberapa ragam acara. Diantaranya pentas seni dan pameran hasil karya Anak Berkebutuhan Khusus. Sekaligus akan ada penyerahan hadiah pemenang lomba festival bakat minat ABK. Total ada 28 lomba yang sudah diselenggarakan, diantaranya lomba ketangkasan dan lomba olahraga ABK. “Di kegiatan itu, kami juga akan meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ar- Roihan dan pemecahan rekor MURI Senam Kita Bisa,” imbuh Lailil Qomariyah.
Perlu diketahui, MIT Ar- Roihan adalah salah satu madrasah yang berada di kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Setiap tahunnya Madrasah ini selalu menghasilkan siswa berprestasi baik akademik maupun non akademik. Hebatnya lagi, sebagian prestasi yang didapat itu berkat siswa yang berkebutuhan khusus, sehingga Madrasah ini menjadi jujugan para orangtua untuk menyekolahkan putra putrinya di lembaga pendidikan Islam ini. (hud/udi)
