spot_img
Saturday, May 11, 2024
spot_img

Pemkab Raja Ampat Studi Tiru Bandara Abd. Saleh Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Lasiman: Siapkan Lahan 33 Hektar dan Anggaran Rp 1,1 Triliun Akan Bangun Bandara Raja Ampat

Malang Posco Media – Operasional Bandara Udara Abdurahman Saleh (Abd. Saleh) Malang yang dikelola Pemprov Jatim menjadi daya tarik Pemkab Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Sekitar 15 orang perwakilan Dinas Perhubungan Pemkab Raja Ampat, Selasa siang, mengunjungi Abd. Saleh Malang.

Mereka dipimpin langsung Kadinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat Lasiman S.Sos. M.H ingin mengetahui seluk beluk bandara satu-satunya di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah.

“Kami ke sini ingin Studi Tiru pengelolaan Bandara Abd Saleh,” tandas Lasiman disela kunjungan ke terminal kedatangan bandara Abd. Saleh.

SIAP BANGUN: Lasiman (kanan) didampingi Holily dari Dishub Jatim saat melihat terminal keberangkatan Abd Saleh Malang. (MPM-HARY SANTOSO)

Dikatakan dia, Pemkab Raja Ampat telah menyiapkan lahan seluas 33 hektar untuk pembangunan bandara udara. Tidak itu saja, telah juga dianggarkan Rp 1,1 Triliun untuk mewujudkan bandara Raja Ampat yang akan dikelola sendiri seperti bandara Abd. Saleh Malang.

“Sudah. Lahan sudah kita siapkan. Tinggal dibangun saja,” ujar Lasiman dengan menyebutkan landasan pacu (run away) Bandara Raja Ampat akan dibangun dengan panjang 2.600 meter agar pesawat berbadan lebar bisa landing dan take off.

Ditambahkan dia, tujuan utama kunjungan timnya ke Abd. Saleh untuk mempelajari payung hukumnya. Sebab, bandara Raja Ampat nanti akan dikelola sendiri dan tidak diserahkan ke pihak lain.

“Tadi kita sudah mendapat penjelasan rinci, apa dan bagaimana tata cara mengelola bandara udara oleh pemerintah setempat,” pungkas Lasiman.

Sementara itu Joko Pitoyo, Kabid Perhubungan Udara Dishub Jatim menyebutkan, Raja Ampat dengan daya tarik wisatanya sangat pas kalau memiliki bandara udara sendiri. Karena selama ini kunjungan wisata ke sini harus berhenti di bandara Sorong.

“Tadi, kita buka semua soal peraturan apa saja yang mendasari pengelolaan bandara secara mandiri. Yang paling utama tetap harus ada political will dari kementrian Perhubungan,” kata Joko yang juga Plt. Kepala UP

Ditambahkan Joko, Pemprov Jatim siap membantu jika sewaktu-waktu Pemkab Raja Ampat membutuhkan. Sebab, sinergi antar daerah saat ini sangat digaungkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (has)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img