spot_img
Sunday, April 28, 2024
spot_img

Pentingnya Mentalitas Derbi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Oleh: Stenly Rehardson

MALANG POSCO MEDIA-Derbi Jatim bakal digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Rabu (27/3) malam ini. Arema FC wajib berburu tiga poin saat menjamu Persebaya Surabaya. Meski tanpa penonton, laga di bulan Ramadan ini sudah dibumbui dengan tensi panas jauh sebelum laga.

Pertama tentunya adalah keputusan tanpa penonton. Bahkan, sebelumnya sempat santer opsi laga digelar di Stadion Batakan Balikpapan, sekalipun digelar tanpa penonton. Opsi itu muncul setelah kepolisian mempertimbangkan kondusivitas untuk laga laga derbi tersebut. Bali dinilai sangat dekat dengan Jatim, mungkin itu salah satu alasannya.

Namun, akhirnya laga bisa digelar di Bali. Arema FC pun harus rela bermain tanpa penonton, sekalipun selama musim ini menjadi tuan rumah pun dukungan bagi Dedik Setiawan dkk tak bisa mencapai 500 suporter.  Pun ketika menjamu tim sekaliber Persija maupun Persib Bandung.

Selanjutnya, laga berpotensi sengit karena kedua tim belum aman dari degradasi. Arema FC malahan berada di atas jurang, tepat di posisi 15 dengan 31 poin. Sementara, Persebaya berjarak lima poin di peringkat 12.

Kemenangan, bisa membuat Arema FC menempel Persebaya ke posisi 13. Margin pun tersisa dua poin. Sebaliknya, kekalahan bakal menempatkan satu kaki Persebaya sudah aman dari degradasi.

Penggawa Arema FC sendiri sejak kekalahan dari Persita lalu sudah jauh memikirkan derbi Jatim. Mereka berhitung untuk perburuan poin penuh dalam laga penuh gengsi tersebut.

Jeda kompetisi karena FIFA Matchday pun menjadi ‘tegang’ karena Arema FC tak bisa bersantai-santai. Pelatih Widodo Cahyono Putro yang mengakui tak bisa tidur nyenyak selepas kalah dari Persita, memberikan waktu dua hari untuk rileks bagi pemain.

Setelah itu, Dedik dkk kembali fight dengan agenda latihan. Namun, suasana terlihat positif. Selain telah fresh selepas kelelahan dengan jadwal padat pada lima laga, pemain kini lebih cair dan saling sharing jelang derbi.

Yang menarik, dalam sesi jumpa pers untuk persiapan pertandingan, Selasa (26/3) kemarin, semangat atau motivasi berapi pemain yang tak begitu kentara dalam beberapa derbi terakhir, tersampaikan melalui Samuel Balinsa. Pemain Papua tersebut seolah menyulut api semangat rekan-rekannya.

“Tiga poin harga mati bagi kami. Dalam derbi Jatim tiga poin juga penting untuk mengangkat kami,” kata Samuel Balinsa.

Inilah mental derbi. Pantang inferior sebelum laga. Hal ini pun kerap tersaji ketika derbi di Eropa. Misalnya antara Real Madrid melawan Atletico Madrid, atau AC Milan bertemu Inter Milan. Ketika satu tim inferior, tidak yakin, kemenangan di depan mata pun bisa lepas.

Atletico unggul sampai menit 78 dan tinggal 12 menit lagi melangkah ke semifinal Piala Raja Spanyol. Namun, mentalitas Real Madrid yang menyamakan kedudukan di menit 79, membawa mereka lolos ke babak selanjutnya.

Arema FC patut berkaca pada Aji Santoso saat menghadapi derbi. Seburuk apapun kondisi timnya kala menukangi Persebaya, namun dia selalu menegaskan, ‘tak pernah kalah’ dalam derbi melawan Arema.

Kini, berharaplah pada Widodo, yang notabene adalah pelatih lokal dan sangat mengenal kultur sepak bola di Indonesia, juga di Jatim. Ia pun telah menekankan tidak under pressure apapun kondisi Arema FC yang baru saja dua laga tak menang. Ia mau anak asuhnya fight, kerja keras untuk tiga poin. (ley/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img