spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Udin Membaik, Polisi Periksa Suami Siri Korban

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Tim penyidik Polres Malang terus mendalami peristiwa berdarah yang menggegerkan warga RT 04 RW 06 Dusun Manggirsari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Sembilan saksi terkait peristiwa tersebut diperiksa oleh petugas. Tidak terkecuali suami siri korban Wulrin, wanita 70 tahun, yang ditemukan tewas di dapur rumahnya juga diperiksa tim penyidik.

Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (7/6) kemarin, Wurlin, nenek berusia 70 tahun tewas dengan kondisi kepala tertutup bantal, berlumur darah. Cucunya, Muhammad Syaifudin, 18 tahun, kritis akibat luka serius di tenggorokan dan perut.

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat,SH.,SIK.,MH mengatakan, jika di rumah tersebut Wurlin tinggal bersama Muhammad Syaifudin  cucunya. Belakangan lima tahun terakhir, suami sirri Wurlin juga kerap datang ke rumah itu.

 “Hasil pemeriksaan suami siri korban W (Wurlin) dia datang seminggu dua kali. Dan saat hari H kejadian, sejatinya suami siri itu waktunya berkunjung,’’ kata Ferli.

Ferli tidak menjelaskan lebih lanjut keterangan dari suami siri korban, maupun keterangan saksi lainnya. Alasannya, karena saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

Disinggung apakah sudah ditemukan motif terkait peristiwa berdarah yang terjadi Selasa (7/6) lalu itu, Ferli mengaku masih belum membuat kesimpulan. Terlebih saksi kunci peristiwa yaitu Muhammad Syaifudin, 18 tahun tak cucu Wulrin ini masih belum dimintai keterangan, karena masih menjalani perawatan intensif di RSSA Malang.

“Masih ada satu saksi kunci yang sejauh ini belum bisa kami mintai keterangan. Karena masih dalam perawatan intensif,’’ tambah perwira dengan dua melati di pundak ini.

Ferli mengakui jika saat melakukan olah TKP banyak menemukan petunjuk. Namun demikian, petunjuk tersebut belum dapat disampaikan ke media, masih menjadi bahan penyidik untuk mengungkap peristiwa tersebut.

“Kami harap segera terungkap, sudah ada beberapa petunjuk yang ada di TKP. Tapi mohon bersabar, karena saksi kunci masih belum bisa kami minta keterangan,’’ ungkapnya.

Sementara itu Ferli juga menguraikan, jika Wurlin meninggal dunia karena pukulan benda tumpul di kepalanya. Pukulan benda tumpul itu menyebabkan pecahnya tengkorak kepala dari depan sampai belakang.

“Sesuai hasil visum, korban W meninggal akibat pukulan benda tumpul di kepalanya, hingga menyebabkan pecahnya tulang tengkorak dari depan hingga pelakang,’’ ungkapnya.

Sedangkan untuk kondisi korban Muhammad Syaifudin, dikatakan Ferli sudah membaik. Menurut keterangan tim medis RSSA Malang dijelaskan Ferli, Udin begitu panggilan akrab Muhammad Syaifudin sudah menjalani operasi dengan lancar. Hanya saja, karena menjalani perawatan intensif, tim medis tidak memperbolehkan siapapun masuk ke ruangan tempat Udin dirawat.

Seperti diketahui, Geger kejadian di RT 04 RW 06 Dusun Manggirsari Desa Bocek itu bermula dari Udin, sapaan akrab Muhammad Syaifudin meminta tolong. Masih pagi, sekitar pukul 07.30  WIB, Udin dalam kondisi tak berdaya merangkak keluar rumah. Ia seperti hendak meminta tolong namun tak kuat bersuara. Tubuhnya berdarah-darah diketahui Tasim seorang tetangga yang sedang memperbaki atap rumahnya.  Terkejut melihat kondisi Udin yang luka parah di bagian leher dan perutnya dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.(ira/aim)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img