MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hidran air sering menjadi sasaran vandalism, Hal itu menjadi perhatian Satpol PP Kota Malang. Aksi tersebut memang meresahkan dan membuat fungsi Hidran menjadi terganggu, mengingat saat dibutuhkan penggunaannya ketika ada kejadian kebakaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang mengeluhkan terkait kondisi hidran. Pasalnya, tidak sedikit hidran di Kota Malang yang rusak akibat vandalism, seperti Hidran yang terletak tepatnya di dekat Puskesmas Pandanwangi, koplingnya hilang diduga dicuri.
Benda yang dinamakan kopling itu sendiri, merupakan bagian Hindran untuk menancapkan selang ke Hidran. Kemudian, ada juga di bagian dalam hidran diisi batu.
“Bahkan yang miris tidak hanya itu, lokasi hidran yang semestinya tidak boleh terhalang apapun, malah berdiri warung. Namun, dari data yang dihimpun oleh pihaknya, di Kota Malang terdapat 85 hidran. Kami rutin lakukan pengecekan keseluruhan hidran tersebut, dan hasilnya saat ini berfungsi dengan baik,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran Teguh Budi Wibowo.
Namun aksi vandalisme ini ditakutkan dapat mengganggu kinerja alat bantu tersebut. Apabila ada bagian yang hilang atau rusak, bisa jadi petugas tidak bisa menggunakan alat itu di kala kondisi sedang terdesak saat proses pemadaman kebakaran.
Menanggapi hal itu, Kabid Ketertiban dan Ketenteraman Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Rahmat Hidayat mengatakan pihaknya juga terus melakukan kontrol berkala. Pasalnya, vandalisme terhadap Hidran sudah termasuk perbuatan merusak fasilitas umum, dan pihaknya berwenang untuk menindak.
“Para pelakunya vandalisme terhadap fasilitas umum dapat dikenakan sanksi yang telah diatur di dalam Perda Kota Malang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Lingkungan,” jelas Rahmat. (rex/aim)
